Kompetisikan Pendamping Mega
Minggu, 28 Maret 2010 – 19:23 WIB
JAKARTA – Sosok Putri Bung Karno Megawati Soekarno Putri sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan dipastikan masih belum tergantikan dalam Kongres yang akan digelar awal April mendatang di Bali. Meski begitu, pengamat politik dari LIPI Siti Zuhro mengingatkan, PDI Perjuangan tetap harus mencari sosok kader yang handal yang akan mendampingi Megawati. "Kader itu harus berkualitas, kapabel, loyal terhadap partai dan memiliki kapasitas yang memadai," kata Siti kepada wartawan di Jakarta, Minggu (28/3) . Dari proses penjaringan itu, lanjut Siti, nama-nama kader yang dinilai tepat untuk duduk di jajaran DPP kemudian diusulkan ke Ketua Umum. Dengan demikian, jika nantinya kongres menyepakati sistem formatur tunggal di mana Ketua Umum diberi kewenangan untuk menentukan orang-orang yang akan duduk di DPP, Ketua Umum telah memiliki acuan yang pas..
Menurut Siti, Megawati dipastikan masih akan bertahan sebagai Ketua Umum di Partai moncong putih itu. Namun, untuk kepentingan partai, kali ini Megawati harus lebih berhati-hati dalam memilih para pendampingnya."Ini merupakan fase tersulit bagi Megawati untuk menghadapi pertarungan 2014," ujarnya. Karena itu, Megawati harus mempersiapkan kader-kadernya dengan baik. "Kalau perlu melalui mekanisme kompetisi dalam menjaring kader-kader yang akan mendampinginnya."
Baca Juga:
Mekanisme tersebut, menurut Siti, bisa dengan menggelar semacam kompetisi di mana para bakal calon pengurus DPP diwajibkan untuk melakukan presentasi. "Siapa pun mereka, kader-kader PDI-P yang ingin masuk ke jajaran DPP diberi kesempatan untuk presentasi. Presentasi bisa dilakukan saat pra kongres, atau jika memungkinkan pada saat kongres, dengan SC (Steering Committe) difungsikan sebagai tim penjaring," tandasnya.
Baca Juga:
JAKARTA – Sosok Putri Bung Karno Megawati Soekarno Putri sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan dipastikan masih belum tergantikan dalam Kongres
BERITA TERKAIT
- PAM JAYA Menggratiskan Biaya Pemasangan Sambungan Bagi Pelanggan Baru
- 5 Korporasi Jadi Tersangka Kasus Timah, Pengamat UI Minta Pemerintah Perketat Pengawasan
- Saksikan Layanan PBG di Kota Tangerang Selesai 4 Jam, Mendagri Langsung Acungkan Jempolnya
- Honorer Habis pada 2025, Semua jadi PPPK, Pak Budi Bilang 100%
- Mendagri Jadikan Kota Tangerang Sampel Monitoring Inflasi Nasional
- Honorer Lulus PPPK 2024 Mendapat Ucapan Selamat, yang Gagal Masih Menanti Kepastian