Kompleks Kuil Preah Vihear Zona Steril
Mahkamah PBB Perintahkan Tarik Tentara Thailand-Kamboja
Selasa, 19 Juli 2011 – 05:50 WIB
Selain tak boleh melakukan gangguan secara fisik, dua negara bertetangga itu pun diminta untuk tidak melakukan pendekatan persuasif kepada negara-negara ASEAN lain. Apalagi, melobi pemerintah negara tertentu agar berpihak kepada mereka. Dengan begitu, ASEAN akan tetap netral dalam memandang sengketa tersebut dan bisa memberikan masukan berimbang pada PBB.
PBB yang terlibat dalam sengketa atas inisiatif dan permintaan pemerintahan Perdana Menteri (PM) Hun Sen itu meminta Thailand tidak merusak akses ke kompleks candi dari wilayah Kamboja. PBB juga memerintahkan Bangkok tidak menghambat suplai Kamboja bagi personel non-militer di sekitar wilayah sengketa. Apalagi, rute suplai itu juga melewati perbatasan kedua negara.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Thailand Kasit Piromya menyambut baik keputusan ICJ. Sebagai anggota PBB dan ASEAN, Thailand berjanji bakal melaksanakan keputusan itu. "Kami mendukung keputusan tersebut. Apalagi, kedua negara (Thailand dan Kamboja) memiliki potensi sama untuk menjalankan keputusan itu dengan baik," ujarnya.
Meski PBB menolak permohonan Thailand agar kasus saling klaim wilayah perbatasan itu digugurkan, Bangkok berupaya tetap patuh. Pemerintahan PM Abhisit Vejjajiva, yang segera digantikan pemerintahan baru, pun mendukung solusi damai PBB lewat ASEAN. Tetapi, Piromya tidak yakin pemerintahnya akan mendukung usul Kamboja soal penetapan ulang garis demarkasi.
DEN HAAG – Setelah berlarut-larut, sengketa (konflik) wilayah yang berkepanjangan di perbatasan Thailand dan Kamboja mendapat perhatian serius
BERITA TERKAIT
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan