Kompleks Polisi Dibom, PDIP Pertanyakan Kinerja Intelijen
Jumat, 15 April 2011 – 22:33 WIB
JAKARTA - Ketua Fraksi PDI Perjuangam Tjahjo Kumolo, mempertanyakan kinerja aparat inteljen terkait bom di Masjid Adzzikra, Mapolresta Cirebon, Jumat (15/4) siang. Pasalnya, semestinya inteljen punya fungsi melakukan deteksi dini dan analisa atas kondisi daerah. "Ini sudah teror kepada masyarakat yang menimbulkan korban khususnya aparat keamanan. Apalagi posisinya di depan kantor polisi. Ini sudah menunjukkan teror yang melawan aparat," tandasnya.
"Apapun posisi intelejen negara, bagaimana analisa deteksi dini dan telaah terhadap kondisi daerah? Itu patut kita pertanyakan secara terbuka," ujar Tjahjo di Jakarta, Jumat (15/4).
Lebih lanjut anggota Komisi I DPR itu menambahkan, baik bom buku ataupun bom bunuh diri di tengah-tengah jemaah salat Jumat jelas menunjukkan pola yang tersetruktur. Bom bunuh diri di kompleks Mapolresta Cirebon itu dinilai Tjahjo sebagai upaya untuk meneror masyarakat luas.
Baca Juga:
JAKARTA - Ketua Fraksi PDI Perjuangam Tjahjo Kumolo, mempertanyakan kinerja aparat inteljen terkait bom di Masjid Adzzikra, Mapolresta Cirebon, Jumat
BERITA TERKAIT
- Ribuan Pemuda Indonesia Center Deklarasi Dukungan kepada Ridwan Kamil
- Indah Amperawati Siap Wujudkan Pemerataan Pembangunan di Lumajang lewat Program Dana Dusun
- Ongen Sangaji Desak Walkot Jaktim & Camat Cakung Turun Tangan Tertibkan Kandang Sapi
- Dewan Etik Persepi Cacat Etika Karena Merangkap Wasit & Pemain
- Putusan MK: Pejabat Daerah dan Anggota TNI/Polri Tak Netral Bisa Dipidana
- Forum Muda Jakarta Dukung Paslon RIDO di Pilkada 2024