Komplikasi, Bayi Kembar Natalia-Natasya Meninggal
jpnn.com - SAMARINDA-Operasi pemisahan bayi kembar dempet perut hingga dada, Natalia-Natasya, dilakukan darurat, Kamis (26/12). Sebabnya, sekitar pukul 05.12 Wita, kemarin, Natalia meninggal di NICU (Neonatal Intensive Care Unit) RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda.
Operasi dilakukan dalam kondisi Natalia sudah meninggal dan saudaranya, Natasya, masih hidup. Meninggalnya Natalia karena infeksi yang mengganggu organ vital dalam tubuh, seperti jantung dan paru-paru.Setelah operasi pemisahan, Natasya juga meninggal, menyusul kembarannya.
Pantauan Kaltim Post (grup JPNN) di rumah sakit pelat merah itu, mulai dari persiapan hingga operasi pemisahan, berlangsung sekira empat jam. Ini jika dihitung dari saat si kembar masuk ruang bedah sentral, sekira 07.30 Wita dan baru keluar sekira pukul 11.00 Wita.
Sebenarnya, seperti diketahui, pihak rumah sakit sudah mempersiapkan skenario pemisahan yang bekerja sama dengan tim dokter dari RSUD dr Soetomo, Surabaya. Sebelum ada kejadian darurat kemarin, tim dokter sempat optimistis pemisahan berjalan lancar. Ini karena buah hati pasangan Lukman Ompusunggu dan Arta Maruli Hutabarat itu memiliki sistem metabolisme tubuh yang lengkap.
Kemungkinan besar bayi ini juga memiliki usus yang terpisah. Hanya jantung dan hati bayi yang masih bermasalah. Sementara itu, organ luar khususnya tangan dan kaki masing-masing lengkap.
"Tim dokter dari Surabaya rencananya akan datang minggu depan. Dengan kejadian ini, mereka batal ke sini," kata Kepala Seksi Pelayanan Medis RSUD AWS dr Nurliana Adriati Noor, kemarin.
Nana -- sapaan akrabnya -- mengatakan operasi darurat dilakukan tim yang terdiri dari 20 orang. Masing-masing yang terlibat adalah dokter spesialis bedah, dokter spesialis bedah anak, dokter spesialis anak, dokter spesialis anastesi, dan tenaga medis yang berkompeten lainnya.
Beberapa nama dari tim dokter adalah dr Dadik Agus Sp B(K) BA, dr Mangalindung Ompusunggu SpB, dr Satria SpAN, dan dr Ninin SpAN-KIC.
Nana mengatakan, operasi pemisahan si kembar berjalan lancar. Namun pascaoperasi, Natasya mengalami komplikasi. Nana mengatakan, infeksi yang telah terjadi sejak awal memicu penurunan fungsi organ vital. Natasya pun mengalami gangguan pada pembekuan darah karena bayi mengalami pendarahan yang cukup parah.
"Seperti anak kembar lainnya, mereka saling memengaruhi. Ketika Natalia meninggal, kondisi Natasya jadi memburuk. Hingga akhirnya menyusul saudaranya yang lebih dulu pergi," kata Nana.
Direktur RSUD AWS Samarinda dr Rachim Dinata Marsidi mengatakan, rumah sakit telah berusaha optimal dalam menangani si kembar.
SAMARINDA-Operasi pemisahan bayi kembar dempet perut hingga dada, Natalia-Natasya, dilakukan darurat, Kamis (26/12). Sebabnya, sekitar pukul 05.12
- Pembongkaran Pasar Tumpah Bogor Dibatalkan, Warga Ancam Bongkar Sendiri
- Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Dapat Bantuan 500 Kg Ikan Segar
- Muhammad Musa'ad Tegaskan ASN Pelayan Masyarakat, Bukan Bos yang Minta Dilayani
- Romadhan Jadi Tersangka Kecelakaan Speedboat di Sungai Musi, Sebuah Fakta Terungkap
- 1.260 Guru di Kota Bengkulu Terima Tunjangan Profesi Triwulan III-2024
- Polres Dumai Menggerebek Gudang Pupuk Ilegal di Bukit Kapur, Lihat!