Komplotan Asal Nigeria Tipu Biro Perjalanan di Perth Rp 500 Juta
Mereka kemudian diminta membayar kepada pihak ketiga beberapa kali atas nama kolonel tersebut.
"Kolonel ini mengatakan bahwa penerjemah yang mereka perlukan tidak bisa menerima pembayaran kartu kredit, sehingga dia meminta kepada perusahaan tersebut membayar kepada penerjemah tersebut," kata Hillyard.
Setelah membayar ribuan dollar ke pihak ketiga, perusahaan tersebut baru menemukan bahwa pembayaran kredit yang mereka terima berasal dari kartu kredit yang dicuri.
Bank menolak membayar sehingga perusahaan di Perth ini harus menanggung kerugian.
"Hal seperti ini sebenarnya sudah diketahui oleh kalangan perhotelan, dan mereka selalu memastikan pembayaran sudah dilakukan," kata Hillyard lagi.
"Pengelola akomodasi jangka pendek belum banyak menjadi sasaran, dan itulah sebabnya kami menyebarkan informasi ini," tambahnya.
Hillyard mengatakan nama Kolonel Warner sudah digunakan berulang kali oleh komplotan penipu asal Nigeria.
"Sayangnya, bila saja perusahaan ini melakukan pencarian di internet terlebih dahulu, mereka akan menemukan bentuk penipuan seperti ini," katanya.
Lembaga Perlindungan Konsumen di Australia Barat memperingatkan kalangan bisnis pariwisata untuk berhati-hati, setelah sebuah perusahaan penyewaan
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata