Komplotan Maling Sepeda Lipat: 1 Tewas, 4 Buron

Kompol Widiada menambahkan, minimnya kesadaran masyarakat melaporkan kasus pencurian, khususnya maling yang menyasar sepeda gayung diduga karena harga sepeda yang kerap hilang dibawah harga Rp 4 jutaan.
Inilah yang membuat kawanan maling spesialis sepeda, kian rajin menyasar sepeda, karena merasa tak akan dikejar polisi, lantaran korbannya tak melapor. “Padahal jika mereka berhasil, untuk satu sepeda itu, para pelaku bisa menjualnya hingga Rp 1 juta di Denpasar, seperti untuk merk Polygon. Karena harga sepeda jenis itu di pasaran Rp 4 jutaan,” paparnya. Seperti berita sebelumnya, sepak terjang kawanan maling yang kerap menyasar sepeda gayung milik warga Laplapan, Petulu akhirnya terhenti saat momen Penyajaan Galungan.
Pasalnya, saat lima kawanan ini hendak membawa sepeda merk polygon tersebut, sekelompok pemuda yang tengah membuat penjor memergoki mereka. Empat pelaku yang mengendarai dua sepeda motor berhasil kabur. Apes bagi salah satu pelaku yang belum diketahui identitasnya tak bisa lari jauh, dan berhasil diamankan massa. Pelaku pun tewas di RS Arisanti Gianyar karena luka di kepala, dan diduga kuat sempat dihakimi massa. (wid/rdr/mus/fri/jpnn)
GIANYAR – Pasca tewasnya salah seorang kawanan maling sepeda lipat di Banjar Laplapan, Desa Petulu, Ubud, pada Senin (8/2) dinihari, hingga
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Polda Lampung Ungkap Hasil Forensik Peluru yang Menewaskan 3 Polisi di Lokasi Sabung Ayam
- Berkas Perkara Penembakan 3 Polisi di Lampung Diserahkan ke Denpom TNI
- Prajurit TNI Temukan Ladang Ganja di Pegunungan Papua
- Kasus KDRT Viral di Bandung Naik ke Penyidikan
- Sosok Juwita, Jurnalis Korban Pembunuhan Anggota TNI AL
- Korban Penusukan Brutal di Semarang Bernama Pak Harto, Begini Kondisinya