Komplotan WN Tiongkok Penjahat Siber Juga Beroperasi di Batam dan Surabaya
jpnn.com, JAKARTA - Aparat kepolisian membongkar kasus kejahatan siber internasional di sebuah rumah di Pondok Indah, Jakarta Selatan, Sabtu (29/7). Sindikat yang melibatkan warga negara Tiongkok itu diduga juga beroperasi di Batam, Bali dan Surabaya.
Dari penggerebekan di Pondok Indah, polisi menangkap 29 orang warga negara asing (WNA) yang terdiri dari 14 pria dan 15 wanita. Polisi juga menyita puluhan barang elektronik berbagai jenis termasuk laptop dan ponsel.
Namun, 29 WNA yang ditangkap itu baru sebagian. Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Didik Sugiarto mengatakan, pihaknya masih memburu pelaku lain dan barang bukti.
"Jadi tim kami ini bergerak juga di Batam, Bali dan Surabaya. Tim pecah ke semua lokasi, ya," kata dia di sela-sela penggerebekan di rumah mewah kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Didik menambahkan, penggerebekan juga dilakukan di Surabaya. Ada empat lokasi di Kota Pahlawan yang digerebek untuk mengungkao sindikat penjahat siber itu.
"Untuk yang Surabaya itu ada empat TKP dan di situ paling banyak pelakunya. Jumlahnya dan barang buktinya masih dikumpulkan," kata dia.
Sindikat itu bekerja secara tim dan terorganisasi. Sasarannya adalah korban yang berada di luar Indonesia, khususnya Tiongkok.
"Kasus sama kayak dulu-dulu. Mereka mengaku sebagai anggota polisi, kejaksaan, dan lain-lain. Jadi mereka memeras orang di sana, tapi teleponnya di Jakarta," tutur Didik.(mg4/jpnn)
Aparat kepolisian membongkar kasus kejahatan siber internasional di sebuah rumah di Pondok Indah, Jakarta Selatan, Sabtu (29/7). Sindikat yang melibatkan
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Pelaku Utama Laboratorium Narkotika Rahasia di Bali Asal Ukraina
- Celeng Banteng
- Budi Arie Diperiksa Bareskrim, Habiburokhman Gerindra Merespons Begini
- Kasus Investasi Bodong Robot Trading Net89, Bareskrim Sita Aset Rp 200 Miliar di Bali
- Bareskrim Diminta Ungkap Keterlibatan Pelaku Lain di Kasus Pemalsuan Dokumen RUPSLB BSB
- Duh, Ratna Sarumpaet Dilaporkan Cucunya Gegara Warisan