Kompol Novel Baswedan, Penyidik KPK yang 'Diburu' Kawan Sendiri

Tangani Kasus Nazaruddin, Angie, hingga Irjen Djoko Susilo

Kompol Novel Baswedan, Penyidik KPK yang 'Diburu' Kawan Sendiri
Rumah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kompol Novel Baswedan di kawasan Kelapa Gading Jakarta Utara. Foto : Raka Denny/Jawa Pos
"Ancaman sangat sering didapat sejak dia (Novel) menangani kasus simulator. Misalnya, ada orang datang ke rumah untuk foto-foto,’’ kata Taufik yang datang bersama kakak sepupunya, Anies Baswedan, rektor Universitas Paramadina, di gedung KPK, Sabtu dini hari (6/10).

Novel menjadi penyidik KPK sejak tujuh tahun lalu. Sebelumnya, pria kelahiran Semarang, Jawa Tengah, 35 tahun silam tersebut bertugas di Polres Bengkulu pada 1999-2005. Dia adalah perwira lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1998.

Saat terjadi kasus penembakan terhadap enam pencuri sarang burung walet di Bengkulu pada 2004 oleh aparat kepolisian, Novel menjabat Kasatserse Polres Bengkulu. Salah seorang di antara enam tersangka itu akhirnya tewas. Setahun kemudian, Novel ditarik ke Jakarta dan ditugaskan sebagai penyidik KPK dari unsur Polri.

Kini, tujuh tahun berselang, Novel menjadi salah seorang penyidik terbaik yang dimiliki KPK. Dia tak hanya teliti dalam menelisik barang bukti dan memeriksa tersangka. Putra kedua di antara empat bersaudara itu juga menjadi jagoan di lapangan.

Penyidik KPK Novel Baswedan kini sedang berada dalam ’’pengamanan’’ khusus

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News