Kompolnas Bantah Pernyataan Presiden
Senin, 03 September 2012 – 11:56 WIB
SURABAYA - Statemen Presiden Susilo Bambang Yudhoyono soal lemahnya intelijen mencegah bentrokan di Sampang dibantah oleh Komisi Kepolisian Nasional. Versi Kompolnas, justru polisilah yang paling dekat dengan warga pasca bentrokan pertama Desember tahun lalu.
Minggu (3/9), Kompolnas mengglar konferensi pers di loby JTV di Surabaya. mereka mengklaim telah menyaksikan sendiri kondisi di Kecamatan Omben, Sampang. Kompolnas menyimpulkan akar permasalahan di sampang bukan karena lemahnya aparat mengantisipasi.
Komisioner Kompolnas Muhammad Nasser membeberkan hasil dialog dengan warga setempat. Menurut warga, selama delapan bulan terakhir yang lebih sering datang ke tempat mereka hanya polisi. Mereka melakukan kegiatan polisi masyarakat, mendekati tokoh-tokoh agama di kawasan tersebut.
"Polisi banyak melakukan intervensi sosial," ujarnya. Seperti pemberian bantuan hewan ternak kepada masing-masing kelompok, pengiriman air bersih, pembagian sembako, hingga penyediaan perlengkapan ibadah di masjid-masjid. Polres Sampang juga membantu mengalirkan listrik ke masjid dan sejumlah besar rumah penduduk.
SURABAYA - Statemen Presiden Susilo Bambang Yudhoyono soal lemahnya intelijen mencegah bentrokan di Sampang dibantah oleh Komisi Kepolisian Nasional.
BERITA TERKAIT
- Ivan yang Suruh Siswa Menggonggong Dapat Kejutan dari Tahanan Polrestabes Surabaya
- Pengukuhan Kepengurusan KWP 2024-2026, Ariawan: Saatnya Bersinergi dan Berkolaborasi
- KPK Dalami Keterlibatan David Glen di Kasus TPPU Abdul Gani Kasuba
- Jaksa Agung ST Burhanuddin Soal Jaksa yang Terlibat Judol Hanya Iseng-Iseng, Astaga!
- Pordasi Era Kepemimpinan Aryo Djojohadikusumo Siap Kirim Atlet ke Olimpiade LA 2028
- Menteri Hukum Lantik Widodo Jadi Dirjen AHU, Tekankan Supremasi Hukum yang Transparan