Kompolnas Dorong Warga Rajin Adukan Polisi Nakal

Kompolnas Dorong Warga Rajin Adukan Polisi Nakal
Kompolnas Dorong Warga Rajin Adukan Polisi Nakal
"Masyarakat Sumut punya kepekaan yang tinggi terhadap kasus-kasus yang melibatkan polisi. Sehingga, begitu melihat ada penyimpangan yang dilakukan anggota polisi, mereka langsung membuat pengaduan. Itu faktor pertama," ujar pengamat kepolisian, yang belum lama terpilih dan dilantik menjadi anggota Kompolnas itu.

Faktor kedua, menurut staf pengajar kriminologi Universitas Indonesia (UI) itu, polisi-polisi di kota besar, seperti Jakarta, Medan, dan Surabaya, memang sangat khas. "Penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan polisi di kota-kota besar sudah tentu lebih banyak dibanding di kota-kota kecil, karena persoalan di kota besar pasti jauh lebih banyak," terangnya.

Tapi, bukankah Jabar misalnya, atau Sulsel, juga tergolong besar Poldanya? Nah, lagi-lagi, Adrianus mengatakan, dalam konteks seperti itu, karakter masyarakatnya yang menentukan. Di daerah-daerah lain selain tiga daerah tadi, warganya cenderung tidak peduli dengan perkara yang melibatkan polisi.

"Saya yakin di kota-kota besar lain juga terjadi penyimpangan. Hanya saja, warga tidak mau tahu sehingga tak mau mengadukan," terangnya.

JAKARTA - Peringkat jajaran kepolisian Sumut sebenarnya membaik, terkait dengan saran dan keluhan masyarakat (SKM) terhadap perilaku korps baju coklat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News