Kompolnas Ingatkan Jangan ada Kompromi
jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi Kepolisian Nasional, Hamidah Abdurrahman meminta polisi tidak main-main dalam menangani kasus penembakan yang dilakukan Briptu Wawan terhadap Bahrudin, sekuriti Ruko Galaxy, Cengkareng, kemarin.
"Kompolnas minta terhadap kasus seperti ini jangan ada kompromi dalam melakukan proses hukum," kata Hamidah menjawab JPNN.com, Rabu (6/11).
Dikatakan Hamudah, dalam beberapa pertemuan dengan pimpinan satuan kerja dan satuan kewilayah Polri, Kompolnas sudah meminta agar dilakukan evaluasi terhadap anggota polri yang memegang senjata api.
Karena dengan kewenangan dan kekuasaan menggunakan senjata tanpa pengawasan akan berbahaya sekali.
"Kasus polisi menembak anggota masyarakat ini bukan pertama kali terjadi, sebelumnya di Semarang juga seorang polisi menembak sekuriti," kata Hamidah.
Terkait pekerjaan Britu Wawan yang 'nyambi' jadi pembina sekuriti di Ruko Galaxy, Hamidah tegas mengatakan bila pekerjaan itu di luar tugas dan kewenangannya, maka anggota polri termasuk Brimob tidak boleh melakukannya.
Hamidah mengaku sangat menyayangkan kejadian ini karena akibat perbuatan satu-dua orang oknum polri, menyebabkan citra polisi di mata masyarakat semakin tidak baik. Karena itu dia meminta pelaku diperiksa secara mendalam.
"Perlu pemeriksaan psikologis anggota polri tersebut untuk memastikan motifnya," tegas Hamidah. (Fat/jpnn)
JAKARTA - Anggota Komisi Kepolisian Nasional, Hamidah Abdurrahman meminta polisi tidak main-main dalam menangani kasus penembakan yang dilakukan
- Beri Efek Jera, Bea Cukai Nanga Badau Musnahkan Barang Hasil Penindakan Selama 2 Tahun
- Sowan ke Kediaman Jokowi, Sukarelawan Alap-Alap Dapat Arahan soal Ekonomi Komunal
- PPN 12 Persen, Arus Bawah Prabowo Punya Pandangan Seperti Ini
- KPK Dalami Ekspor Batu Bara dari Pemeriksaan Dirjen Bea Cukai
- Wihadi Gerindra Sentil Dolfie PDIP: Dia Tak Jelaskan Detail Pasal 7 Ayat 4 UU HPP
- Berita Duka, Ibu Sainah Binti Marzuki Meninggal Dunia