Kompolnas Minta Novel Baswedan Jangan Hanya Berkoar di Media
jpnn.com, JAKARTA - Komisioner Kompolnas Andrea H Poeloengan mengapresiasi kinerja kepolisian yang telah menangkap dua orang tersangka pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Terlebih, Polri terang-terangan memamerkan wajah kedua pelaku ke publik.
Selain itu, Polri juga tak segan menyebut pelaku sebagai polisi aktif, bukan lagi oknum polisi.
“Polri dalam kegiatan pemindahan tersangka tidak menutup muka dari kedua orang yang diduga sebagai pelaku, dan media dalam pemberitaan juga tidak menyamarkan muka yang diduga pelaku. Perkembangan informasi dalam perkara ini begitu telanjang walaupun agak menyimpang dengan asas praduga tak bersalah,” kata Andrea kepada wartawan, Senin (30/12).
Andrea menambahkan, Polri juga tetap profesional dalam mengusut kasus Novel. Padahal, kata Andrea, berdasarkan penetapan majelis hakim pemeriksa perkara nomor: 31/Pid.B/2016/PN Bgl tertanggal 5 Februari 2016 dan putusan hakim pemeriksa perkara gugatan Praperadilan Nomor 2/Pid.Pra/2016/PN Bgl, Novel masih berstatus terdakwa.
“Artinya, tanpa pandang bulu walaupun Novel Baswedan masih terkait kasus di Bengkulu. Polri masih melayani Novel Baswedan dalam posisinya sebagai korban dugaan penganiayaan dengan penyiraman zat yang mengakibatkan cedera mata dan mukanya,” sambung Andrea.
Lanjut Andrea menyampaikan, Novel harusnya bisa lebih terbuka dengan memberikan bukti ke penyidik apabila memang ada keterlibatan jenderal dalam kasus penyiraman air keras.
“Jangan hanya berkoar di media. Jika menuduh ada oknum jenderal, ya buktikanlah, dia yang mendalilkan ya dia pula yang harus membuktikan. Sekali lagi bukan berkoar-koar dan membangun asumsi-asumsi yang tidak jelas. Biarkan Polri bekerja, percayakan pada Polri,” tegas Andrea. (cuy/jpnn)
Anggota Kompolnas Andrea Poeloengan menantang Novel Baswedan menyebut nama jenderal yang disebut terlibat penyerangan terhadap dirinya.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- 18 Polisi Terduga Pemeras Penonton DWP Mencoreng Institusi, Kompolnas Minta Polri Tegas
- Soal Bentrokan di Rempang, Kompolnas Awasi Kerja Polisi
- Datangi Polda Sumsel, Kompolnas Pantau Penanganan Kasus Dokter Koas Palembang
- Kompolnas Ungkap Penyebab Kasus Penganiayaan Pegawai Toko Roti Lambat Ditangani
- Ini Kata Kompolnas soal Sidang Etik Aipda Robig Zenudin yang Tembak Mati Siswa SMK
- Masih Ada Oknum Bermain dalam Seleksi Anggota Polri, yang Bilang Kompolnas