Kompolnas Minta Polri Legawa

Kompolnas Minta Polri Legawa
Kompolnas Minta Polri Legawa
Komitmen pemerintah dalam pemberantasan mafia hukum dan korupsi, kata Febri, masih sebatas kosmetik alias sebatas pencitraan. Satgas, kata dia, adalah bagian dari pencitraan tersebut. "Selama style pemberantasan korupsi ala kosmetik dipertahankan, selama itu pula kekacauan konflik antara institusi di bawah presiden akan terjadi. Kepolisian tidak pernah bersih jika presiden tidak melakuakn restrukturisasi total di sana," katanya.

Buktinya, kata Febri, sampai saat ini tidak ada respons positif dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terhadap rekening gendut sejumlah perwira Polri. SBY, kata dia, hanya memanggil Bambang Hendarso. "Polri menyatakan 17 rekenening wajar, tapi wajar dengan indikator yang janggal dan wajar dengan indikator yang sarat dengan kepentingan. Harusnya ada pihak luar yang mengevaluai dan mengaudit rekening para jendral tersebut," katanya. Kemarin, rencana Satgas untuk menghelat jumpa pers terkait silang pendapat ini dibatalkan. Tidak jelas alasan Satgas membatalkan acara itu.(aga/rdl)

JAKARTA - Komisi Kepolisian Nasional ( Kompolnas) meminta Polri tak reaksioner dengan pernyataan Denny Indrayana selaku anggota Satgas Pemberantasan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News