Kompolnas: Tak Jarang Polwan Hanya jadi Pelayanan Tamu
jpnn.com - JAKARTA - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyorot adanya diskriminasi gender di internal Polri antara polisi laki-laki dengan polisi wanita (Polwan).
Menurut Komisioner Kompolnas, Hamidah Abdurrahman, hingga kini kesetaraan gender di instansi yang dipimpin Jenderal Timur Pradopo itu masih terus terjadi. Misalnya Polwan belum mendapat hak dan perlakuan sama dengan polisi laki-laki.
Karena itu, tegas Hamidah, banyak hal yang harus diperjuangkan oleh polwan. Kesetaraan jender masih jauh sekali dari yang diharapkan. Sehingga polwan belum mendapatkan tempat yang sejajar dengan polisi laki-laki. Polwan cenderung hanya menjadi pelangkap dan terabaikan.
"Bahkan beberapa justru dimanfaatkan oleh atasan sebagai pemanis ruangan dan pelayan tamu (seperti kasus Rani)," kata Hamidah kepada wartawan di Jakarta, Selasa (3/9).
Dalam perekrutan personil Polri, Hamidah yakin polwan melewati tes yang sama dengan polisi laki-laki. Namun mengapa setelah resmi menjadi anggota Polri, polwan masih dianggap lemah dan sedikit sekali polwan yang mendapatkan posisi strategis di Korps Bhayangkara.
"Padahal pada saat rekrut standarnya kan sama, fisik, mental, intelektual semua memenuhi syarat. Mengapa ketika penugasan mereka masih dianggap "perempuan" yang lemah, tidak tegas, dan tidak mampu," pungkas Hamidah.(fat/jpnn)
JAKARTA - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyorot adanya diskriminasi gender di internal Polri antara polisi laki-laki dengan polisi wanita
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- IPW Minta Masyarakat Menunggu Hasil Penyelidikan Kasus Penembakan di Semarang
- Prarekonstruksi Polisi Tembak Siswa SMKN 4 Semarang, Ada 3 Lokasi
- Tok, Hakim Tolak Gugatan Praperadilan Tom Lembong
- Jaksa Dianggap Mengambil Alih Kewenangan Penyidikan di Kasus Korupsi Timah
- Kapolrestabes Semarang Disorot soal Siswa SMKN 4 Semarang Tewas Diduga Ditembak Polisi
- Kementerian ATR: Diperlukan Upaya Strategis dalam Pengelolaan Tanah dan Ruang