Kompolnas Temui Korban Kasus Novel
Bertemu Kapolda Bengkulu 1,5 Jam
Jumat, 12 Oktober 2012 – 07:48 WIB
BENGKULU - Empat anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) masing, masing Drs. Syafriadi Cut Ali, Dr. M. Nasser, Sp, KK, D. Law, Hamidah Abdurrachman, dan Edi Saputra Hasibuan, Kamis (11/10) tiba di Bengkulu untuk mencari fakta terkait kasus pidana yang melibatkan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kompol Novel Baswedan. Salah seorang anggota Kompolnas, Hamidah Abdurrachman menegaskan pihaknya sengaja datang ke Bengkulu untuk mencari fakta-fakta di lapangan secara langsung guna mengetahui apa sebenarnya yang terjadi dalam kasus yang sempat membenturkan dua lembaga KPK dan Polri tersebut. "Tugas kami untuk mencari fakta apa yang sebetulnya terjadi, tolong informasikan kepada kami ya, apa yang kami tidak tahu tolong dibantu ya," ungkap Hamidah usai bertemu Kapolda Bengkulu, Kamis (11/10).
Novel sendiri sudah ditetapkan tersangka oleh Polda Bengkulu terkait dugaan kasus penembakan terhadap 6 tersangka pencurian sarang burung walet tahun 2004 di Kota Bengkulu. Ketika itu, Novel Baswedan menjabat Kasat Serse Polres Bengkulu. Anggota Kompolnas dijadwalkan berada di Kota Bengkulu selama 2 hari.
Baca Juga:
Selain meminta mengumpulkan data dan fakta dari pihak kepolisian, anggota Kompolnas tadi malam juga meminta keterangan korban dalam kasus Novel Baswedan yakni keluarga Mulyan Johani alias Aan. Dalam peristiwa penembakan itu, Mulyan Johani tewas, sedangkan 5 rekannya hanya mengalami luka tembak.
Baca Juga:
BENGKULU - Empat anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) masing, masing Drs. Syafriadi Cut Ali, Dr. M. Nasser, Sp, KK, D. Law, Hamidah
BERITA TERKAIT
- Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2 Diperpanjang Lagi? Oh, Cukup 3 Kali
- Terkait Pemanggilan Beberapa Pekerja, Pertamina Patra Niaga: Hanya Sebagai Saksi
- Bantu Sesama, Bridgestone Indonesia Donasikan 860 Kantong Darah ke PMI
- KemenPAN-RB Ingatkan Instansi Tenggat Waktu Laporan Kinerja Sudah Mepet
- Kunjungi Markas Yonkav 8 Kostrad, Mentrans Iftitah: Ini Adalah Rumah Bagi Saya
- Prabowo: Pertama Kali Dalam Sejarah Republik, Kami Turunkan Biaya Naik Haji