Komponen Cadangan Beresiko Munculkan Kelompok Radikal
Rabu, 29 Mei 2013 – 12:58 WIB

Komponen Cadangan Beresiko Munculkan Kelompok Radikal
Neta mengingatkan, akan sangat berbahaya jika pembentukan pasukan cadangan diorientasikan untuk pengamanan dalam negeri. Apalagi, sambung dia, jika calon anggota pasukan cadangan asal swasta yang dilatih itu merupakan anggota organisasi kemasyarakatan dikhawatirkan akan terbentuk laskar-laksar terlatih yang radikal di masyarakat.
"Pembentukan pasukan cadangan yang tidak tepat dan tidak jelas manfaat dan kegunaannya hanya akan menimbulkan ancaman dan bahaya baru di masyarakat. Potensi penyalahgunaannya akan lebih besar," katanya.
Jika pasukan cadangan itu digunakan untuk menjaga keamanan, Neta mengingatkan, pelatihannya adalah wewenang kepolisian dan bukan Kementerian Pertahanan. "Dan hal itu sudah lama dilakukan Polri, dengan program satuan pengaman atau satpam," ujarnya.
Kemhan diketahui mematangkan rencana pembentukan komponen cadangan. Nantinya, setiap PNS diwajibkan memiliki kemampuan dasar militer. Misalnya keahlian menembak dan beladiri.
JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane meminta rencana pembentukan komponen cadangan oleh Kementerian Pertahanan yang
BERITA TERKAIT
- BAZNAS dan Ulama Palestina Perkuat Kerja Sama untuk Palestina
- InJourney Hadirkan Tarian Nusantara di TMII, Diikuti 500 Anak Dari Sabang Sampai Merauke
- Minta Eksepsi Aipda Robig Zaenudin Ditolak, JPU Tegaskan Dakwaan Sudah Sah dan Cermat
- KPK Periksa Komisaris PT Inti Alasindo Energy Terkait Kasus Korupsi PGN
- Eks Staf Ahli Pertanyakan Proses Laporan Dugaan Suap Pimpinan DPD RI ke KPK
- Prajurit TNI AL Sigap Mengevakuasi Warga Terdampak Banjir di Pesawaran Lampung