Kompor Bahlil
Oleh: Dahlan Iskan
Belinya pun harus di agen. Pengecer tidak boleh lagi menjual gas melon.
Terjadilah penumpukan pembeli di agen-agen. Antre. Panjang. Lama. Banyak yang sampai berantem.
Ada yang ngotot satu KTP untuk beli empat tabung. Pengotot itu bukan pemakai rumahan. Dia punya warung makanan. Satu tabung tidak cukup.
"Baru sekarang ini saya lihat ada orang bertengkar sambil angkat tabung gas," ujar Wanita Disway yang ikut antre jauh dari rumahnya di bilangan Jakarta Selatan pinggiran.
"Sebenarnya saya ini rugi. Antre empat jam kalau untuk jualan sudah dapat uang berapa. Belum lagi ke sininya juga harus buang bensin."
Caci maki pun disemprotkan ke Bahlil. Juga ke pemerintah. Meme yang sangat menyakitkan bertebaran di medsos.
Bahlil menerima itu sebagai tanggung jawab. Dia seperti sempat bersumbu pendek saat Dasco bikin pernyataan dari kursinya sebagai wakil ketua DPR.
"Soal elpiji 3 kg ini bukan kebijakan Presiden Prabowo," ujar Dasco.
Kini Bahlil terkenal lagi: soal elpiji tabung 3 kg. elpiji melon. Terkenalnya mutlak. Mulai lapisan paling bawah sampai ke para elite di atas.
- Prabowo Targetkan Investasi Mencapai Rp 3,414 Triliun hingga 2029
- Dampingi Presiden Prabowo Bertemu PM India, Menko Airlangga Sampaikan Hal Penting Ini
- Anggota DPD RI Lia Istifhama Sebut Presiden Prabowo Akomodatif Soal Polemik LPG 3 Kg
- Keputusan Bahlil soal Elpiji 3 Kg Dianggap Bahlul
- Presiden Prabowo Aktifkan Kembali Pengecer LPG 3 Kg, Andre Rosiade Angkat Topi
- Respons Cepat Bahlil soal Gejolak LPG 3 Kilogram Langsung Dirasakan Masyarakat