Kompor Bahlil
Oleh: Dahlan Iskan
.jpeg)
Belinya pun harus di agen. Pengecer tidak boleh lagi menjual gas melon.
Terjadilah penumpukan pembeli di agen-agen. Antre. Panjang. Lama. Banyak yang sampai berantem.
Ada yang ngotot satu KTP untuk beli empat tabung. Pengotot itu bukan pemakai rumahan. Dia punya warung makanan. Satu tabung tidak cukup.
"Baru sekarang ini saya lihat ada orang bertengkar sambil angkat tabung gas," ujar Wanita Disway yang ikut antre jauh dari rumahnya di bilangan Jakarta Selatan pinggiran.
"Sebenarnya saya ini rugi. Antre empat jam kalau untuk jualan sudah dapat uang berapa. Belum lagi ke sininya juga harus buang bensin."
Caci maki pun disemprotkan ke Bahlil. Juga ke pemerintah. Meme yang sangat menyakitkan bertebaran di medsos.
Bahlil menerima itu sebagai tanggung jawab. Dia seperti sempat bersumbu pendek saat Dasco bikin pernyataan dari kursinya sebagai wakil ketua DPR.
"Soal elpiji 3 kg ini bukan kebijakan Presiden Prabowo," ujar Dasco.
Kini Bahlil terkenal lagi: soal elpiji tabung 3 kg. elpiji melon. Terkenalnya mutlak. Mulai lapisan paling bawah sampai ke para elite di atas.
- Cermin Sikka
- Elite PKS Bertemu Petinggi Gerindra, Terlihat Santai Penuh Kehangatan, Dasco: Silaturahmi
- Idrus Yakin Tidak Ada Matahari Kembar, Cuma Upaya Membenturkan Prabowo dan Jokowi
- Pemerintah Akan Longgarkan TKDN, Daihatsu: Mari Sikapi Bersama
- Ini Respons Bahlil soal Nasib Ridwan Kamil di KPK
- Sekolah Rakyat