Kompor Politik
Oleh: Dahlan Iskan
Permintaan listrik di Jawa turun. Sejak jauh sebelum Covid –diperparah oleh pandemi.
Kenapa permintaan listrik turun?
Sebenarnya tidak turun. Akan tetapi tidak naik. Sebenarnya naik tetapi tidak sebanyak yang diperkirakan.
Ambisi negara ini untuk maju memang sangat besar. Itu terlihat dalam kampanye Pilpres. Angka pertumbuhan ekonominya diinginkan sampai 6 persen. Bahkan ada capres yang menjanjikan sampai 7 persen.
Ambisi itu tidak mungkin dicapai kalau listriknya tidak disediakan. Harus dalam jumlah yang cukup. Pertumbuhan penyediaan listrik harus 2 persen di atas pertumbuhan ekonomi yang diinginkan.
Berdasar perhitungan itulah dibangun pembangkit listrik besar-besaran. Di Jawa.
Ternyata pertumbuhan ekonomi tidak sebesar yang diinginkan. Terjadilah kelebihan listrik di Jawa.
Sebenarnya pintar juga membuat program penggantian elpiji ke kompor listrik - -kalau memang dimaksudkan untuk itu. Agar kelebihan listrik tersebut terserap.
Dahlan menulis soal peralihan elpiji ke kompor listrik. Singgung soal capres yang menjanjikan pertumbuhan ekonomi sampai 7 persen saat tahun politik Pilpres.
- Bea Cukai dan BSI Buka Jalan Bagi UMKM Produsen Madu di Karimun Agar Bisa Ekspor
- Pemerintah Tingkatkan Ketahanan Ekonomi Nasional Lewat Optimalisasi Kebijakan DHE SDA
- Kabinet Ramping
- Dukung Hilirisasi, Bea Cukai Ternate Fasilitasi Ekspor Perdana Feronikel dari Pulau Obi
- Danantara Dinilai Mampu Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
- Digitalisasi Pertamina Kunci Efisiensi, Memperkuat Ketahanan dan Swasembada Energi