Komposisi Menteri dan Wamen Prabowo: TNI 9 dan Polri 5
jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah tokoh berlatar belakang TNI dan Polri menjadi Menteri dan Wakil Menteri di Kabinet Merah Putih.
Berdasarkan penulusuran, terdapat sembilan tokoh berlatar belakang tantara dan lima dari Polri yang mengisi jabatan di kabinet Prabowo Subianto itu.
Dari Polri sebut saja Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto.
Lalu pengisi jabatan Wamen antara lain Wakil Menteri Perhubungan Suntana dan Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Purwadi Arianto.
Dari TNI terdapat Menteri Kordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Luar Negeri Sugiono, dan Menteri Transmigrasi Iftitah Suryanegara.
Kemudian di posisi wamen ada Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Lodewijk Freidrich Paulus, Wakil Menteri Sekretaris Negara Bambang Eko Suharyanto, Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan, Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Didit Herdiawan, Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional Ossy Dermawan.
Tak hanya itu, ada juga Mayor Teddy Indra Wijaya yang menjabat sebagai Sekretaris Kabinet. (tan/jpnn)
Terdapat sembilan tokoh berlatar belakang tantara dan lima dari Polri yang mengisi jabatan di kabinet Prabowo Subianto itu.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Agustiar-Edy Siap Menjalankan Program Asta Cita Prabowo Demi Menyinkronkan Pembangunan Kalteng
- Ronny Bicara Putusan MK, Anggota TNI & Polri Kena Pidana Kalau Tak Netral
- Kadin Munaslub Sebut Prabowo Akan Hadir di Rapimnas, Begini Tanggapan Kubu Arsjad
- Bamsoet Minta Polri Jerat Bandar Narkoba Dengan Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang
- Ulas Putusan MK, Megawati Bicara Sanksi Pidana Bagi ASN & Anggota TNI/Polri yang Tak Netral
- Letjen TNI Richard Pimpin Upacara Pemberangkatan Satgas Kizi TNI Kontingen Garuda XXXVII-K ke Afrika Tengah