Komputer Ngadat, Jadwal Garuda Kacau
Selasa, 11 Oktober 2011 – 05:31 WIB

Komputer Ngadat, Jadwal Garuda Kacau
SIDOARJO - Terganggunya jaringan komputer maskapai Garuda Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, kemarin (10/10) berimbas ke Bandara Juanda, Surabaya. Belasan penerbangan Garuda dari bandara internasional itu terlambat sampai sekitar sejam. Kendati gangguan terjadi mulai dini hari, efeknya terasa sampai siang. Dalam sehari, Garuda melayani rute Surabaya-Jakarta pergi pulang (PP) sampai 16 penerbangan. Jumlah tersebut mendominasi jika dibandingkan dengan maskapai lain dengan rute yang sama. Misalnya, Lion Air, Batavia Air, Sriwijaya Air, maupun Citilink. "Delay hanya terjadi untuk penerbangan dari dan menuju Jakarta yang pesawatnya dari Jakarta," kata Station Manager Garuda Indonesia di Juanda Abdul Khotib. Dia memastikan bahwa gangguan jaringan Garuda di Bandara Soekarno-Hatta tidak memengaruhi penerbangan di bandara lain.
Gangguan tersebut mengakibatkan proses check-in dan boarding, yang biasanya berlangsung otomatis, terpaksa dilakukan secara manual. Kendati sumber masalah terdapat di jaringan Garuda Jakarta, penerbangan Surabaya-Jakarta maupun sebaliknya (Jakarta-Surabaya) rata-rata menggunakan pesawat yang sama.
Proses check-in dan boarding dengan komputer lazimnya tidak sampai semenit. Akibat jaringan internet di maskapai itu ngadat, petugas melayani per penumpang lebih lama karena harus memilah laporan penumpang masuk dan membagi nomor kursi.
Baca Juga:
SIDOARJO - Terganggunya jaringan komputer maskapai Garuda Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, kemarin (10/10) berimbas ke Bandara Juanda,
BERITA TERKAIT
- Harga Emas Antam Hari Ini Senin 24 Februari, Naik Tipis
- Bakal Ada Operasi Pasar di 500 Titik, Harga Sembako Harus Lebih Murah dari Malaysia
- Siap Handover Bulan Ini, Sky House Hadirkan Berbagai Promo Menarik
- Mitra Binaan Pupuk Kaltim Lakukan Ekspor Perdana ke Filipina
- BPK Diminta Pertimbangkan Revisi UU BUMN terkait Pengawasan Uang Negara
- BRI Insurance Bayarkan Klaim Asuransi Alat Berat Senilai Rp 438 Juta