Komtak Desak Hartati Mundur dari Ketum Walubi

Komtak Desak Hartati Mundur dari Ketum Walubi
Komtak Desak Hartati Mundur dari Ketum Walubi
JAKARTA - Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (Komtak) mendesak pemilik PT Hardaya Inti Plantations, Siti Hartati Murdaya untuk mundur dari jabatannya sebagai Ketua umum (Ketum) Perwakilan Umat Budha Indonesia (Walubi). Desakan ini muncul karena Hartati Murdaya diduga kuat terlibat dalam kasus suap Bupati Buol, Sulawesi Tengah senilai Rp3 miliar melalui perusahaannya, PT Hardaya Inti Plantations (HIP).

"Kami merasa kecewa dengan Hartati, lantaran sebagai pengusaha yang disebut sebut terlibat kasus korupsi Buol itu, masih menjabat sebagai ketua umum Walubi," kata juru bicara Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (Komtak), Lieus Sungkharisma, di KPK, Jakarta Selatan, Senin (30/7).

Belum lagi Hartati Murdaya menjadikan Walubi seperti grup bisnisnya yang lain, yakni Cipta Cakra Murdaya (CCM). Sehingga Hartati telah mempengaruhi secara negatif ubat Budha. "Saya punya bukti waktu menteri sekretariat Negara dijabat Alm. Moerdiono. Dia (Hartati) kirim surat terkait umat Budha pakai kertas berkop CCM," terang dia.

Selain itu, kata Lieus, Hartati juga dinilai menggunakan Walubi demi kepentingan bisnis dan politik tertentu. "Sekarang dia ngaak malu pakai baju seragam demokrat, bahkan berkampanye atas nama Walubi," terang Aktivis tahun 1998 ini.

JAKARTA - Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (Komtak) mendesak pemilik PT Hardaya Inti Plantations, Siti Hartati Murdaya untuk mundur dari jabatannya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News