Komtak Desak Hartati Mundur dari Ketum Walubi
Senin, 30 Juli 2012 – 16:04 WIB
JAKARTA - Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (Komtak) mendesak pemilik PT Hardaya Inti Plantations, Siti Hartati Murdaya untuk mundur dari jabatannya sebagai Ketua umum (Ketum) Perwakilan Umat Budha Indonesia (Walubi). Desakan ini muncul karena Hartati Murdaya diduga kuat terlibat dalam kasus suap Bupati Buol, Sulawesi Tengah senilai Rp3 miliar melalui perusahaannya, PT Hardaya Inti Plantations (HIP). Selain itu, kata Lieus, Hartati juga dinilai menggunakan Walubi demi kepentingan bisnis dan politik tertentu. "Sekarang dia ngaak malu pakai baju seragam demokrat, bahkan berkampanye atas nama Walubi," terang Aktivis tahun 1998 ini.
"Kami merasa kecewa dengan Hartati, lantaran sebagai pengusaha yang disebut sebut terlibat kasus korupsi Buol itu, masih menjabat sebagai ketua umum Walubi," kata juru bicara Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (Komtak), Lieus Sungkharisma, di KPK, Jakarta Selatan, Senin (30/7).
Belum lagi Hartati Murdaya menjadikan Walubi seperti grup bisnisnya yang lain, yakni Cipta Cakra Murdaya (CCM). Sehingga Hartati telah mempengaruhi secara negatif ubat Budha. "Saya punya bukti waktu menteri sekretariat Negara dijabat Alm. Moerdiono. Dia (Hartati) kirim surat terkait umat Budha pakai kertas berkop CCM," terang dia.
Baca Juga:
JAKARTA - Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (Komtak) mendesak pemilik PT Hardaya Inti Plantations, Siti Hartati Murdaya untuk mundur dari jabatannya
BERITA TERKAIT
- Pemprov Jateng Resmi Menetapkan UMSP & UMSK 2025, Berlaku Mulai 1 Januari
- Sambut Natal & Tahun Baru, BI Menyediakan Uang Layak Edar Rp 133,7 Triliun
- Ini Sejumlah Kebijakan Pengaturan Mobilitas yang Disiapkan Kemenhub saat Nataru 2024/2025
- Soal Bentrokan di Rempang, Kompolnas Awasi Kerja Polisi
- Ini Penjelasan Polisi soal Bentrok di Rempang
- Bond Holders Mengajukan Hak Tagihnya pada Kepailitan Sritex