Komunikasi Kematian
Oleh: Khafidlul Ulum
Hati sangat perih dan sedih, ketika orang dekat meninggal, tapi tidak bisa membersamainya. Hal itu dirasakan orang yang sedang terpapar Covid-19, baik yang isolasi mandiri di rumah atau di rumah sakit.
Ketika harus isolasi mandiri, keluarganya dekatnya meninggal dunia, karena penyakit yang sama.
Dia pun tidak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya bisa berdiam di kamar atau rumah dan tidak bisa keluar, karena akan menularkan virus yang ada di tubuhnya. Air mata sampai mengering, dia pun lelah memanjatkan doa, akhirnya tubuh yang terkena virus itu pun ambruk, karena tidak kuat menahan luka. Dia pun terbayang-bayang tentang kematian. Kapan sang maut akan datang?
Dalam Hidup Sesudah Mati, Bey Arifin mengatakan bahwa mati adalah satu kejadian yang paling berat, paling menakutkan, dan paling mengerikan.
Suatu kejadian yang pasti akan dialami setiap manusia. Satu kejadian yang tidak bisa dihindari dengan cara bagaimanapun. Para Nabi dan Rasul, Jin dan Malaikat sekalipun tidak bisa menghindar dari kematian.(****)
Penulis adalah seorang wartawan sekaligus Alumnus Magister Komunikasi FISIP UMJ
Pesan kematian di masa pandemi mungkin tidak pernah kita rasakan dan dengar sebelumnya. Musim pagebluk akan menjadi sejarah dan akan terus diingat bagi orang-orang yang hidup di zaman itu.
Redaktur & Reporter : Friederich
- Direktur Erapol Ingatkan Kampanye Hitam seperti di Jateng Berpotensi Memecah Belah
- Menkes Budi Serahkan Penghargaan kepada 232 Nakes dan Petugas Pemulasaran Jenazah
- Kabar Baik dari Surabaya, Pemakaman & Kremasi Jenazah Covid-19 Nihil
- Longsor di Tarakan, Makam 38 Jenazah Covid-19 Dipindahkan
- Astaga, Pekuburan Jenazah Covid-19 Longsor
- Kuburan Jenazah Covid-19 Longsor, Tercium Aroma tak Sedap, Mengerikan