Komunitas China di Italia Merasa Didiskriminasi Aturan Sertifikat Vaksin
jpnn.com, ROMA - Salah satu komunitas China terbesar di Italia mengatakan mereka sedang dihukum secara tidak adil oleh aturan wajib kartu vaksinasi COVID-19 yang diberlakukan pemerintah.
Komunitas China di Italia itu meminta pihak berwenang untuk membuat interpretasi aturan yang fleksibel.
Kartu vaksinasi yang disebut Green Pass telah memicu protes di beberapa kota di Italia sejak pemerintah mewajibkannya di tempat kerja mulai 15 Oktober.
Kartu itu berfungsi untuk menunjukkan bukti bahwa seseorang telah divaksin untuk kekebalan terhadap COVID, sembuh setelah terinfeksi sebelumnya, atau memiliki hasil tes negatif virus corona.
Keluhan terbaru datang dari 25.000 komunitas China di kota Prato, Tuscan, yang tumbuh di sekitar industri tekstil lokal.
Banyak dari mereka, yang telah divaksin di China dengan vaksin buatan China -- Sinovac, dianggap tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan Green Pass.
Kepala komunitas China di Prato, Luca Zhou Long, mengirim surat kepada pemimpin daerah Tuscan Eugenio Giani untuk memintanya menyelesaikan "rintangan birokrasi" yang membuat banyak warga keturunan China di Italia tidak dapat pergi bekerja karena tidak mendapat Green Pass.
Salah satu komunitas China terbesar di Italia mengatakan mereka sedang dihukum secara tidak adil oleh aturan wajib kartu vaksinasi COVID-19
- Menteri Rosan Sebut Tiongkok Berinvestasi Rp 120 Triliun untuk Indonesia
- 3 Kapal Perang China Berlabuh di Jakarta, Ada Apa?
- Casa Cuomo Ristorante & Lounge Raih Penghargaan Internasional Berturut-turut
- Trump Berambisi Rampas Terusan Panama, Begini Reaksi China
- Forum Pemuda Indonesia-China: Generasi Muda Jadi Jembatan Kerja Sama
- Semifinal BWF World Tour Finals 2024: Ganda Campuran China dan Malaysia Saling Sikut