Komunitas Eden yang Kontroversial setelah sang Pemimpin Bebas dari Penjara
Tuhan Marah kepada Wartawan karena Tak Datang saat Diundang
Rabu, 04 Mei 2011 – 08:08 WIB
Begitu pula taman di rumah Eden. Semua tertata apik. Beberapa tanaman tumbuh subur di sana. Ada yang digantung di pot, ada juga yang ditanam langsung ke tanah. Yang membuat sedikit mencolok adalah berdirinya sebuah patung malaikat, lengkap dengan sayap yang mengepak.
Patung malaikat dengan tinggi sekitar setengah meter itu memang mirip patung-patung malaikat di gereja-gereja atau bangunan kuno lainnya. Setiap orang yang masuk dari gerbang utama akan disapa patung malaikat tersebut.
Rachman menceritakan, tidak ada yang istimewa sejak kedatangan Lia setelah bebas dari penjara. Kegiatan di rumah itu pun tidak berbeda. "Kami hanya syukuran saat bunda datang. Waktu itu di sini juga banyak tamu dan makanan," ungkapnya.
Menurut dia, selain para wartawan, tamu yang memadati rumah itu pada hari kebebasan Lia adalah para warga sekitar. Hubungan antara Eden dan warga di sekitarnya, menurut Rachman, sudah membaik dan bisa hidup berdampingan.
Publik pernah terhenyak dengan aktivitas Komunitas Eden. Penyebabnya, Lia Aminudin, pemimpin komunitas itu, mengaku mendapat wahyu melalui Malaikat
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408