Komunitas Imigran Australia Kecam Larangan Imigrasi Presiden Trump

"Ada banyak ancaman dari dalam Amerika yang harus menjadi fokus Trump, bukan persepsi ancaman dari orang asing," sambungnya.

Kebingungan muncul seiring terpecah-belahnya keluarga
Seorang perempuan asal Sydney Barat mengatakan, keluarganya asal Iran terpecah-belah oleh larangan imigrasi yang diberlakukan oleh Presiden Trump.
Farzaneh Ahmadi adalah warga negara Iran yang telah bekerja dan tinggal di Homebush, New South Wales, selama beberapa tahun.
Ibu dan ayahnya terbang ke Australia dari Iran pada bulan Oktober, dan sedianya terbang ke Amerika Serikat Sabtu (28/1/2017) lalu dengan saudara perempuan Farzaneh, Fahimeh, yang memiliki paspor ganda Australia/Iran.
Mereka tadinya berencana mengunjungi anak laki-laki mereka, Mousa, yang sedang belajar di Amerika Serikat dengan visa mahasiswa sekali masuk, berarti ia tak bisa meninggalkan negara itu dan kembali lagi.
Tapi perjalanan mereka pada Sabtu itu dihentikan, setelah Mousa berbicara kepada staf imigrasi di bandara JFK, New York.
"Mereka mengatakan jika seseorang datang dengan paspor Iran, ‘kami tak akan membiarkan mereka masuk’," tutur Farzaneh.
Sejumlah kelompok masyarakat dan individu telah menolak larangan imigrasi sementara yang dikeluarkan Presiden AS, Donald Trump, terhadap tujuh negara
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya