Komunitas Indonesia Mengenang Annette Brennan, Korban Pembunuhan di Melbourne
Renny mengaku terakhir kali menelepon Annette untuk menanyakan kabarnya sekitar enam bulan yang lalu, tetapi teleponnya diangkat oleh mesin penjawab.
Lebih dari sekadar 'mencari komunitas'
Pendeta Lingky Hartono Widodo adalah salah satu pendeta yang pernah melayani di BIUC.
Ia mengingat Annette sebagai sosok yang memperkenalkan dirinya sebagai seorang guru Bahasa Inggris yang sangat suka dengan budaya Indonesia, suka dengan orang Indonesia, dan pernah tinggal di Indonesia serta bisa berbahasa Indonesia.
"Soal bagaimana keramahan, akrabnya, dan aktifnya Annette, saya yakin teman-teman lain banyak punya pengalaman dan bisa menceritakannya."
"Tetapi di mata saya sebagai pendeta, yang spesial dari Annette adalah dia benar-benar menyimak dan mendiskusikan khotbah yang saya sampaikan," kenang Pendeta Lingky.
"Dia betul-betul serius dan mengerti yang Firman Tuhan sampaikan, karena dia bisa berkomentar 'saya suka Firman Tuhan yang Anda sampaikan karena Anda membahasnya dari angle yang berbeda' ... tidak semua jemaat sampai ke tahap itu," kenang Pendeta Lingky.
"Berarti saya bisa simpulkan, dia datang ke gereja bukan hanya bersekutu, bukan hanya mencari komunitas, dia tidak memperlakukan gereja bukan hanya sekadar social club."
Pendeta Lingky menerima kabar kematian Annette melalui pesan singkat dari salah satu jemaatnya.
Nama Annette Brennan menjadi pemberitaan di media Australia setelah jasadnya ditemukan di tempat sampah
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata