Komunitas Indonesia Mengenang Annette Brennan, Korban Pembunuhan di Melbourne

Renny mengaku terakhir kali menelepon Annette untuk menanyakan kabarnya sekitar enam bulan yang lalu, tetapi teleponnya diangkat oleh mesin penjawab.
Lebih dari sekadar 'mencari komunitas'
Pendeta Lingky Hartono Widodo adalah salah satu pendeta yang pernah melayani di BIUC.
Ia mengingat Annette sebagai sosok yang memperkenalkan dirinya sebagai seorang guru Bahasa Inggris yang sangat suka dengan budaya Indonesia, suka dengan orang Indonesia, dan pernah tinggal di Indonesia serta bisa berbahasa Indonesia.
"Soal bagaimana keramahan, akrabnya, dan aktifnya Annette, saya yakin teman-teman lain banyak punya pengalaman dan bisa menceritakannya."
"Tetapi di mata saya sebagai pendeta, yang spesial dari Annette adalah dia benar-benar menyimak dan mendiskusikan khotbah yang saya sampaikan," kenang Pendeta Lingky.
"Dia betul-betul serius dan mengerti yang Firman Tuhan sampaikan, karena dia bisa berkomentar 'saya suka Firman Tuhan yang Anda sampaikan karena Anda membahasnya dari angle yang berbeda' ... tidak semua jemaat sampai ke tahap itu," kenang Pendeta Lingky.
"Berarti saya bisa simpulkan, dia datang ke gereja bukan hanya bersekutu, bukan hanya mencari komunitas, dia tidak memperlakukan gereja bukan hanya sekadar social club."
Pendeta Lingky menerima kabar kematian Annette melalui pesan singkat dari salah satu jemaatnya.
Nama Annette Brennan menjadi pemberitaan di media Australia setelah jasadnya ditemukan di tempat sampah
- Kabar Australia: Pihak Oposisi Ingin Mengurangi Jumlah Migrasi
- Dunia Hari Ini: Unjuk Rasa di Turki Berlanjut, Jurnalis BBC Dideportasi
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan di Korea Selatan, 24 Nyawa Melayang
- 'Jangan Takut': Konsolidasi Masyarakat Sipil Setelah Teror pada Tempo
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Krisis Telur, Sampai Terpaksa Impor
- Pemerintah Australia Umumkan Anggaran Baru, Ada Kaitannya dengan Migrasi