Komunitas Kristen Indonesia di Australia Temukan Arti Natal Sesungguhnya Saat Pandemi
Rencananya mereka akan merayakan Natal dengan bergabung bersama induk gereja Trinity Chapel Macquarie yang akan digelar di gereja mereka di sebelah Macquarie University, Jumat (25/12) besok.
Meski kawasan ini tidak memberlakukan 'lockdown' ketat karena lokasinya jauh dari Northern Beaches, ia mengatakan tetap ada pembatasan karena aturan di Greater Sydney.
"Kita kembali lagi memberlakukan aturan empat meter persegi per satu orang," ujarnya.
Ia juga mengatakan jika jemaat yang datang tidak boleh menyanyi.
"Nanti akan ada performer yang boleh nyanyi, tanpa pakai masker, maksimal lima orang dengan jarak dengan jemaahnya lima meter," jelasnya.
Khusus untuk kalangan jemaat Indonesia sendiri, Pastor Kian mengatakan sudah digelar dua perayaan Natal pada akhir pekan lalu, dengan menggabungkan ibadah secara daring dan tatap muka.
Menerapkan sistem 'ticketing' pada ibadah Natal tatap muka
Photo: Ps Robin dari GMS Sydney mengatakan segala aturan pembatasan yang ditetapkan oleh Pemerintah adalah untuk kebaikan bersama. (Supplied: GMS Sydney)
Wakil gembala Gereja Mawar Sharon (GMS) Sydney, Ps Robin Widoyo mengatakan persiapan perayaan Natal sudah dilakukan beberapa bulan sebelumnya, karena tahu perlu ada penyesuaian di tengah pandemi COVID-19.
Perayaan Natal di New South Wales (NSW), negara bagian Australia dengan penduduk terbanyak dan beribukota Sydney akan terasa berbeda pada tahun ini
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata
- Dunia Hari Ini: Rencana Airbnb Menggelar Pertarungan Gladiator di Roma Dikecam
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia