Komunitas Kristen Indonesia di Australia Temukan Arti Natal Sesungguhnya Saat Pandemi
Salah satunya adalah dengan tidak mementaskan pertunjukan drama seperti tahun-tahun sebelumnya, melainkan dengan merekamnya dalam bentuk video.
Photo: Wakil Gembala GMS Sydney, Ps Robin Widoyo dan istrinya, Yenny Wasisto. (Supplied: Robin Widoyo)
"Mulai Oktober kemarin sudah ada shooting dan di-edit, jadi nanti pas hari Jumat [Natal] kita tayangkan videonya," kata Ps Robin.
Karena pembatasan kembali diberlakukan di kawasan Greater Sydney, Pastor Robin mengatakan ibadah Natal besok akan dibagi menjadi dua dengan masing-masing dibatasi 60 orang.
Mereka akan diperiksa suhu tubuhnya sebelum masuk dan wajib menggunakan masker saat mengikuti ibadah.
"Kami melakukan sistem ticketing yang harus ada reservasi dulu … dan sekarang sudah penuh dipesan," ujarnya.
Ps Robin mengaku jika jemaatnya masih merasa khawatir dengan pandemi COVID-19 di Sydney, takut akan ada wabah baru.
Sehari sebelum Natal, NSW mencatat sembilan penularan baru virus corona, tujuh terkait dengan wabah di Northern Beaches, hingga totalnya sekarang menjadi 104 kasus.
Perayaan Natal di New South Wales (NSW), negara bagian Australia dengan penduduk terbanyak dan beribukota Sydney akan terasa berbeda pada tahun ini
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan