Komunitas Kristen Indonesia di Australia Temukan Arti Natal Sesungguhnya Saat Pandemi
Pastor Debbie mengaku "masih deg-degan" akan kemungkinan berubahnya aturan dan sudah menyiapkan rencana cadangan.
"Saya bilang juga sama panitianya untuk bersiap-siap kalau tiba-tiba peraturannya berubah, cuma Victoria mungkin tidak berubah, karena biasanya diumumkan hari Minggu," kata dia.
"Tapi kami tetap siap-siap untuk kalau memang harus online, 'Worst case scenario' [kemungkinan terburuk]nya adalah jemaat beribadah online di rumah, seperti dulu lagi."
Pastor Debbie mengaku merasa beruntung karena dapat mengadakan ibadah tatap muka di tengah beberapa gereja di Melbourne yang tetap melangsungkan ibadah Natal online.
"Jadi kami termasuk yang beruntung? Entah beruntung, entah berani, entah nekad," ujarnya sambil tertawa.
Pesan Natal dari Australia
Menurut Pastor Debbie, tahun 2020 yang "spesial" ini mencerminkan makna Natal yang sesungguhnya.
"Inilah Natal yang sesungguhnya, seperti 2.000 tahun yang lalu, kelahiran Yesus terjadi dalam kesederhanaan dan kecemasan," kata Pastor Debbie kepada Natasya Salim dari ABC Indonesia.
"Selama ini Natal selalu identik dengan pesta, hadiah, dan pengumpulan dana untuk membeli makanan dan kado ... semoga dengan keadaan ini kita semakin menjadi lebih bijaksana, saling tolong menolong dan berempati ke sesama."
Perayaan Natal di New South Wales (NSW), negara bagian Australia dengan penduduk terbanyak dan beribukota Sydney akan terasa berbeda pada tahun ini
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan