Komunitas Lebanon di Australia Merasa Marah dan Sedih Atas Serangan Israel di Tanah Kelahirannya
Ia mengaku marah, seperti juga dirasakan semua warga keturunan Lebanon di Australia yang berjumlah setidaknya 250.000 orang.
"Pemerintah Australia menyaksikan pembantaian ini, pembunuhan anak-anak tak berdosa, dan tidak melakukan apa-apa," kata Mustafa.
Ia merasa yakin kalau sebenarnya Australia bisa "memberikan tekanan untuk memastikan warga sipil di Lebanon terlindungi".
"Pemerintah Australia harus melakukan sesuatu, demi kemanusiaan."
Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengatakan: "Australia khawatir dengan eskalasi dan hilangnya nyawa warga sipil di Lebanon dan Israel. Sekarang saatnya untuk mengendalikan dan meredakan eskalasi."
Menlu Penny sebelumnya sudah mengeluarkan peringatan kepada warga Australia di Lebanon Selatan, mendesak mereka untuk pergi saat layanan penerbangan masih tersedia.
"Jumlah warga Australia di Lebanon melebihi kapasitas pemerintah untuk memberikan bantuan kepada semua orang," ujarnya.
"Kami kembali mengatakan kepada setiap warga Australia yang berada di Lebanon, apa yang sudah kami katakan selama berbulan-bulan, Anda harus kembali ke Australia di saat penerbangan komersial masih tersedia, jika memang tersedia."
Komunitas Lebanon Australia berduka atas anggota keluarga dan kerabat mereka yang tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon selatan
- Setelah Bunuh Nasrallah, Israel Retas ATC Bandara Beirut demi Lumpuhkan Hizbullah
- Israel Bunuh Bos Hizbullah, Pemimpin Tertinggi Iran Diungsikan ke Lokasi Rahasia
- Angka Rabies di Bali Masih Tertinggi di Indonesia Meski Vaksinasi Sudah Dilakukan
- Dunia Hari Ini: Lebanon Mengatakan AS Jadi Kunci dalam Perang dengan Israel
- Hizbullah Bikin Israel Murka, Puluhan Ribu Warga Lebanon Terpaksa Mengungsi
- Dunia Hari Ini: Serangan Udara Israel Menewaskan Hampir 500 Jiwa