Komunitas Lintas Etnis Dukung Mahfud Maju di Pilpres

jpnn.com - JAKARTA - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD terus mendapat dukungan untuk maju sebagai calon presiden (capres) pada pemilu  presiden tahun depan. Kali ini, dukungan datang dari kelompok masyarakat yang tergabung dalam Komunitas Etnis Lintas Nusantara.

Kelompok yang beranggotakan sejumlah tokoh dari berbagai etnis itu mendeklarasikan dukungan untuk Mahfud di NAM Hotel, Kemayoran, Jakarta Pusat hari ini Minggu (29/12). "Kami mendeklarasikan Mahfud MD sebagai calon presiden untuk 2014-2019," ucap penggagas deklarasi, Muhammad Rawi saat membacakan pernyataan dukungan.

Acara deklarasi itu juga dihadiri sejumlah tokoh. Di antaranya mantan Wakil Presiden RI sekaligus Ketua Dewan Penasehat Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Try Soetrisno, Ketua DPP Partai Hanura Fuad Bawazier serta mantan Menteri Luar Negeri Alwi Shihab.

Menurut Rawi, Indonesia saat ini tengah berada dalam kondisi yang memprihatinkan. Korupsi dan ancaman disintegrasi dianggap sebagai penyebabnya. Mereka pun melihat sosok Mahfud yang pluralis dan antikorupsi mampu memecahkan masalah tersebut.

Setelah pembacaan deklarasi, Mahfud yang hadir dalam acara itu menyampaikan tanggapannya. Ia mengaku merasa terbebani dengan dukungan yang diberikan kepadanya.

"Saya menjadi tersandera dalam amanah-amanah yang disampaikan. Karena saya harus menjalankan yang telah dideklarasi ini. Saya menganggap ini ajakan untuk berjuang," kata Mahfud.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitisi (MK) itu menambahkan, dirinya sadar bahwa dukungan masyarakat tidak cukup untuk mencalonkan diri sebagai presiden. Pasalnya, undang-undang mensyaratkan capres harus dicalonkan oleh partai politik.

Namun, ia mengaku akan tetap menjalankan amanah yang dititipkan oleh para pendukungnya. "Saya tidak bermimpi ini pasti jadi, tapi saya jalani dengan optimis perjuangan ini. Jika kita jalani dengan bersungguh-sungguh dan tulus, Tuhan dari agama apapun pasti bersama orang-orang yang tulus dan tidak kenal lelah," tandasnya.(dil/jpnn)