Komunitas Muslim Indonesia di Australia Sambut Datangnya Ramadan

Menurutnya, Ramadan menjadi satu-satunya kesempatan dimana ia dan keluarganya bisa berkumpul di meja makan untuk sahur dan berbuka puasa.
Agung Wicaksono

Sudah enam tahun pria asal Jawa Timur ini tinggal di Melbourne dan sekarang sedang berada di semester terakhirnya bersama Swinburne University.
Tinggal sendirian di luar negeri membuat Agung benar-benar mandiri, terutama di bulan Ramadan.
"Saya masak sendiri hampir setiap hari, Biasanya saya masak di malam hari, jadi bisa sekalian berbuka dan untuk sahur," kata Agung.
Jika sedang ada kuliah hingga sore, Agung biasanya pergi ke masjid di kampusnya untuk berbuka puasa atau tarawih.
Agung belum pulang kampung saat lebaran sejak tiga tahun lalu. Karenanya ia sangat merindukan keluarga besarnya dengan acara silaturahmi.
"Pengalaman Ramadan disini, sebagai minoritas, kita benar-benar diuji keimanan. Karena restoran buka siang hari, mayoritas orang tidak berpuasa, situasinya beda dengan di Indonesia."
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya