Komunitas Nelayan Kalbar Sebut Permintaan Khusus, Berharap Diwujudkan Ganjar Pranowo
jpnn.com, SANGGAU - Sukarelawan dari komunitas Orang Muda Ganjar (OMG) Kalimantan Barat menunjukkan perhatian terhadap isu pencemaran lingkungan dengan menampung aspirasi 50 nelayan tepian Sungai Kapuas Sanggau.
Hal itu dilakukan melalui dialog bersama dan membentuk Komunitas Nelayan Peduli Kapuas OMG Kalbar di Kampung Liku, Kelurahan Beringin, Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau.
Sebab, sungai terpanjang di Indonesia tersebut telah tercemar mulai bagian hulu hingga hilir sungai.
Koordinator Wilayah OMG Kalbar, Steper Vijaye mengatakan sumber utama pencemaran air Sungai Kapuas adalah limbah pabrik, limbah rumah tangga, aktivitas pertambangan emas, zat kimia merkuri, hingga penangkapan ikan secara ilegal.
Oleh karena itu, gebrakan ini merupakan upaya pelestarian Sungai Kapuas, agar fungsi strategisnya tetap terjaga bagi masyarakat.
"Kami melakukan kunjungan bersama masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan di tepian Kapuas Sanggau. Di situ, kami berdialog bersama mereka untuk menampung aspirasi-aspirasi yang disampaikan bahwa perlu bersama-sama kita menjaga sungai kapuas ini agar bisa bersih dan sehat," kata Vijay di lokasi baru-baru ini.
Vijay menegaskan pihaknya juga mengukuhkan Komunitas Nelayan Peduli Kapuas OMG Kalbar.
OMG juga memberikan sejumlah bantuan, berupa pukat jala ikan maupun sembako. Hal ini demi meningkatkan hasil tangkapan nelayan, hingga memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Komunitas Nelayan Peduli Kapuas OMG Kalbar berharap Ganjar Pranowo bisa menjadi pemimpin yang membuat kebijakan mewakili aspirasi rakyat.
- Jadi Ketum KAGAMA, Basuki Hadimuljono Berkomitmen Lanjutkan Program Ganjar Pranowo
- Seorang Nelayan Asal Pandeglang Tewas Tersambar Petir Saat Melaut, Tim SAR Bergerak
- Pemerintah Terus Mendorong KUR yang Hampir 10 Tahun Berjalan untuk Usaha Produktif
- Kagama Menggelar Munas XIV, Ini Agendanya
- Ombudsman: Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan Bagi Petani dan Nelayan Sangat Penting
- Lihat, 2 Menteri Kabinet Merah Putih Monitoring Pencemaran Sungai Ciujung di Banten