Komunitas Single Parent, Tempat Berbagi Para Janda dan Duda
Pilih Tak Kawin dan Hidupi Anak Sendirian
Jumat, 06 April 2012 – 00:36 WIB

Komunitas Single Parent, Tempat Berbagi Para Janda dan Duda
"Kalau orang lain mungkin simpati mendengarkan cerita kita, tapi belum tentu mereka empati. Beda dengan orang yang pernah mengalami hal yang sama, pasti empatinya lebih tinggi," tuturnya.
Sebagai single parent, Dewi mengaku dihadapkan pada peliknya permasalahan yang menyangkut kehidupan, seperti anak sakit atau butuh biaya banyak untuk sekolah. Untuk itu, dukungan dari teman-teman di Komunitas Single Parent sangat diperlukan.
"Saya belum lama menyandang status janda dengan dua putra. Komunitas ini nyata sangat mendukung saya dalam masa-masa transisi menjadi orang tua tunggal," lanjut wanita 39 tahun yang suaminya meninggal karena kecelakaan itu.
Pendiri Komunitas Single Parent, Cahyo Dwi, menceritakan terbentuknya komunitas unik tersebut. Awalnya, Cahyo, dirinya sering menjadi tempat curhat teman-teman online-nya yang hamil di luar nikah. Mereka lebih srek berbicara di dunia maya karena privasinya lebih terjamin daripada bercerita langsung kepada orang yang dikenal.
Menjadi orang tua tunggal (single parent) tentu bukan pilihan. Padahal, hidup harus terus berjalan meskipun membesarkan anak tanpa pasangan bukanlah
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu