Komunitas Yahudi di Manado Kian Eksis
Selasa, 15 Maret 2011 – 01:31 WIB
MANADO - Selama ini para pemeluk agama Yahudi di Indonesia memilih beribadah secara diam-diam. Tapi, di Manado, Sulawesi Utara, mereka semakin terbuka dalam beribadah. Jumlah komunitas mereka pun mencapai ratusan orang.
Di Manado dan sekitarnya, setidaknya ada dua bangunan khas Yahudi. Yakni, tempat ibadah atau yang biasa disebut sinagog dan menorah setinggi 62 kaki. Sinagog berada di Tondano, Kabupaten Minahasa, sekitar 35 kilometer dari Manado. Sedangkan menorah terletak di atas bukit Gunung Klabat di Kabupaten Minahasa Utara, sekitar 20 kilometer dari Manado.
Baca Juga:
Jawa Pos berkunjung ke sinagog tersebut Rabu (9/3) pekan lalu. Tempat ibadah itu sejatinya tidak terlalu besar. Sinagog di Tondano berdiri di atas lahan 400 meter persegi. Luas bangunan hanya 7 x 15 meter. Di bawah atap teras tertulis Ohel Yaakov Synagogue atau sinagog tempat Yaakov. "Kalau untuk orang muslim, tempat ibadah ini hanya semacam langgar (musala, Red), bukan masjid," kata juru kunci sinagog Leo Van Beugen kepada Jawa Pos.
Penataan tempat duduk di dalam sinagog hampir mirip di masjid. Posisi duduk pria dan wanita dipisahkan oleh "hijab" berupa papan kayu melintang yang membelah sinagog. Mimbar berada di sisi pria. Baik pria dan wanita, masing-masing mendapat jatah enam kursi bangku panjang menghadap mimbar.
MANADO - Selama ini para pemeluk agama Yahudi di Indonesia memilih beribadah secara diam-diam. Tapi, di Manado, Sulawesi Utara, mereka semakin terbuka
BERITA TERKAIT
- PPPK 2024: Biak Sediakan 251 Formasi Guru, Sesuai dengan Kebutuhan Daerah
- Hanyut di Sungai Ciliwung Bogor, Anak 13 Tahun Ditemukan Meninggal
- Ditlantas Polda Riau Maksimalkan Antisipasi Kemacetan Menjelang Tahun Baru
- 2 Sopir Jip Wisata Bromo Positif Narkoba, Diserahkan ke BNN
- Kecelakaan Toyota Avanza di Tol Pekanbaru-Dumai, Mobil Terbalik
- Pakar Minta PAM JAYA Perbanyak Reservoir Komunal