Kondisi Akibat Pandemi Covid-19 Makin Memberatkan Pemerintah
Kemudiian, meningkatkan infrastruktur dan peralatan rumah sakit bukan rujukan, penyediaan alat pelindung diri (APD) secara massif, serta pemberian insentif tambahan bagi tenaga medis.
Namun, beragam upaya antisipasi yang cukup agresif tersebut tidak cukup mengendalikan penyebaran virus.
“Penyebabnya, kesadaran kolektif semua lapisan masyarakat dalam menaati protokol kesehatan masih sangat kurang. Bisa dilihat dari ketidakdisiplinan masyarakat menggunakan masker, mencuci tangan serta menjaga jarak di lingkungan tempat tinggal yang sulit diawasi,” ucapnya.
Alasan lain, penerapan protokol kesehatan secara ketat juga sepertinya hanya dapat diterapkan di perkantoran, mall, rumah ibadah dan sejumlah tempat yang dikelola secara baik.
Bahkan, ada kecenderungan kebosanan masyarakat dalam menerapkan protokol Covid-19, setelah rentang waktu tertentu.
“Upaya membangun persepsi masyarakat atas risiko virus Covid-19 memang tidak mudah, sehingga membutuhkan waktu dan upaya yang persisten. Namun, bila presepsi risiko sudah terbentuk pada titik aman, saat itu berbagai macam protokol kesehatan akan otomatis berjalan atas dasar kesadaran,” pungkas Arif. (gir/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Sekretaris MCCC menyebut kondisi akibat pandemi COVID-19 semakin memberatkan pemerintah dalam menanganinya.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Satgas Covid-19 Tegaskan Pintu Masuk Indonesia Terus Diperketat Cegah Omicron
- Cegah Penyebaran Omicron, Ini Daftar 14 Negara yang Dilarang Masuk Indonesia
- Satgas Covid-19 Perketat Pintu Masuk di Batam Menyusul Temuan Tes PCR Palsu
- Satgas Covid-19 Minta Masyarakat Lakukan Hal ini Agar Terhindar dari Omicron
- Buat Penyebar Hoaks Vaksin Anak, Ada Peringatan nih dari Satgas Covid-19!
- Varian Omicron Masuk ke Indonesia, Karantina 10 Hari Dinilai Sudah Tepat