Kondisi Bima Pascatragedi Berdarah di Pelabuhan Sape
Masih Truma, Setiap Malam Blokade Jalan Raya
Sabtu, 04 Februari 2012 – 00:04 WIB
Tragedi di Pelabuhan Sape, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), sudah sebulan berlalu. Namun, masyarakat setempat masih belum bisa melupakan bentrokan yang menelan korban jiwa itu.
UMAR WIRAHADI, Bima
RABU petang (1/2) mobil Daihatsu Taruna yang ditumpangi Jawa Pos dari Bandara Sultan Muhammad Salahudin, Bima, tiba di Pelabuhan Sape. Perjalanan tersebut menempuh jarak 55 kilometer. Gerimis yang turun tidak mengganggu aktivitas di pelabuhan kala itu. Kendaraan hilir mudik keluar masuk pintu pelabuhan. Tragedi di Pelabuhan Sape yang menewaskan dua orang pada 24 Desember lalu, tampaknya, tak lagi menghantui warga setempat.
Namun, kondisi itu berbeda dari yang terjadi di Kecamatan Lambu. Di wilayah dengan 12 desa tersebut, laju kendaraan yang kami tumpangi tak lagi mulus. Jalan raya ditutup. Batu-batu gunung dan pohon diletakkan melintang di tengah jalan. Jarak dari satu titik dengan lainnya sekitar 50 meter. Ketika malam semakin larut, jalan sepanjang 3 kilometer ditutup total. Tak ada cara lain, kami pun berjalan kaki sambil menyapa warga.
Baca Juga:
"Jalan diblokade sejak tragedi 24 Desember lalu. Tapi, hanya malam hari," kata Sunardin, 30, salah seorang warga.
Tragedi di Pelabuhan Sape, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), sudah sebulan berlalu. Namun, masyarakat setempat masih belum bisa melupakan bentrokan
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408