Kondisi Bima Pascatragedi Berdarah di Pelabuhan Sape

Masih Truma, Setiap Malam Blokade Jalan Raya

Kondisi Bima Pascatragedi Berdarah di Pelabuhan Sape
Suasana di Kecamatan Lambu, Bima, NTB pascakerusuhan. Foto : By F Slamet/Jawa Pos
 

Setelah koran ini menjelaskan maksud kedatangan, suasana menjadi cair. Pembicaraan berlangsung hangat dengan beberapa kali diselingi canda. Hasanudin menjelaskan, blokade jalan pada malam hari tidak bermaksud menutup diri. Itu dilakukan untuk melindungi warga pascainsiden 24 Desember di Pelabuhan Sape dan? pembakaran Kantor Bupati Bima pada 26 Januari lalu.

 

Menurut Hasanudin, blokade jalan itu juga merupakan protes warga karena polisi masih berupaya masuk ke lingkungan warga untuk mencari sejumlah warga yang menurut polisi tersangkut hukum.

"Masih banyak polisi yang keluar masuk desa kami untuk mencari DPO (daftar pencarian orang, Red). Seolah-olah kami ini penjahat," cetusnya.

 

Pencarian itu adalah buntut dari lepasnya 50 tahanan Rutan Bima pada 26 Januari. Perinciannya, 10 orang adalah tahanan pengadilan, 7 tahanan kejaksaan, dan 33 lainnya tahanan titipan dari kepolisian. Nah, di antara puluhan tahanan yang kabur tersebut, hingga kemarin (1/2), sudah sepuluh orang yang menyerahkan diri.

Tragedi di Pelabuhan Sape, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), sudah sebulan berlalu. Namun, masyarakat setempat masih belum bisa melupakan bentrokan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News