Kondisi Bima Pascatragedi Berdarah di Pelabuhan Sape
Masih Truma, Setiap Malam Blokade Jalan Raya
Sabtu, 04 Februari 2012 – 00:04 WIB
Setelah koran ini menjelaskan maksud kedatangan, suasana menjadi cair. Pembicaraan berlangsung hangat dengan beberapa kali diselingi canda. Hasanudin menjelaskan, blokade jalan pada malam hari tidak bermaksud menutup diri. Itu dilakukan untuk melindungi warga pascainsiden 24 Desember di Pelabuhan Sape dan? pembakaran Kantor Bupati Bima pada 26 Januari lalu.
Menurut Hasanudin, blokade jalan itu juga merupakan protes warga karena polisi masih berupaya masuk ke lingkungan warga untuk mencari sejumlah warga yang menurut polisi tersangkut hukum.
"Masih banyak polisi yang keluar masuk desa kami untuk mencari DPO (daftar pencarian orang, Red). Seolah-olah kami ini penjahat," cetusnya.
Pencarian itu adalah buntut dari lepasnya 50 tahanan Rutan Bima pada 26 Januari. Perinciannya, 10 orang adalah tahanan pengadilan, 7 tahanan kejaksaan, dan 33 lainnya tahanan titipan dari kepolisian. Nah, di antara puluhan tahanan yang kabur tersebut, hingga kemarin (1/2), sudah sepuluh orang yang menyerahkan diri.
Tragedi di Pelabuhan Sape, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), sudah sebulan berlalu. Namun, masyarakat setempat masih belum bisa melupakan bentrokan
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408