Kondisi BPBD Masih Memprihatinkan
Kamis, 16 Februari 2012 – 16:19 WIB
JAKARTA - Sebagai ujung tombak, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memegang peranan penting dalam pengelolaan bencana di daerah, baik saat pra bencana, tanggap darurat, dan pasca bencana. Namun, kapasitas BPBD saat ini masih sangat terbatas.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPBN), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan dari 389 BPBD yang sudah terbentuk saat ini kondisinya masih cukup terbatas kapasitasnya yang meliputi SDM, logistik, peralatan, dan pendanaannya. Bahkan banyak BPBD yang belum memiliki personil yang cukup dan kantor sehingga berpengaruh terhadap penanggulangan bencana di daerahnya.
Baca Juga:
Karenanya, BNPB terus membantu BPBD. Salah satu yang diberikan bantuan adalah BPBD Sumatera Selatan. Kata dia, Selama tahun 2011, BNPB memberikan bantuan 200 peralatan seperti kendaraan, tenda, paket makanan saji dan sebagainya. Penyerahan secara simbolis diberikan oleh Kepala BNPB, Syamsul Maarif, kepada Gubernur Sumatera Selatan dalam acara penyerahan BNPB Award 2012 di Medan, Kamis (16/2). BPBD Sumatera Selatan juara nasional lomba BPBD Provinsi terbaik nasional.
Syamsul Maarif menyampaikan bahwa kebijakan BNPB akan terus meningkatkan kapasitas daerah. "Leadership merupakan faktor yang penting dalam penanggulangan bencana. Bencana bukan hanya soal angka-angka atau statistik korban. Tetapi hal itu menjadi tragedi bagi keluarga yang anggotanya menjadi korban. Untuk itu BPBD harus memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat", ungkap Syamsul Maarif dalam rilis yang diterima JPNN, Kamis (16/2).
JAKARTA - Sebagai ujung tombak, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memegang peranan penting dalam pengelolaan bencana di daerah, baik saat
BERITA TERKAIT
- Mau Bekerja di Jepang? Begini Syarat yang Harus Dipenuhi
- 90 Ribu Honorer Satpol PP Ancang-Ancang Menggugat KepmenPAN-RB 11 Tahun 2024 ke MK
- Jamkrindo Salurkan Bantuan untuk Para Korban Puting Beliung di Subang
- Pernyataan Effendi Setelah Bertemu Jokowi Dianggap Upaya Merongrong PDIP
- Indonesia jadi Anggota BRICS, Dewan Pakar BPIP: Ranah Baru Aktualisasi Prinsip Bebas Aktif
- Demi Guru Honorer, Alihkan Saja 1.853 Formasi Kosong Ini!