Kondisi Ekonomi Indonesia Setahun Terakhir Membaik
jpnn.com, JAKARTA - Tren persepsi publik terhadap kondisi ekonomi nasional dalam satu tahun terakhir cenderung membaik.
Hal itu tergambar dari hasil survei Indikator Politik Indonesia, yang dipaparkan secara virtual, Selasa (4/5).
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi memaparkan perekonomian nasional masih dipersepsikan negatif, namun terjadi penurunan terhadap persepsi negatif tersebut dalam kurun satu tahun terakhir.
"Di kuartal ke II 2020, persis beberapa bulan setelah kita mengalami pandemi, yang mengatakan kondisi ekonomi nasional memburuk itu 81%. Kemudian kita melakukan survei untuk mengecek pergerakan opini publik terkait kondisi ekonomi nasional, trennya turun secara cukup lumayan tajam. Tapi kalau dibandingkan yang mengatakan baik, masih lebih banyak yang mengatakan buruk," kata Burhanudin Muhtadi.
Temuan survei indikator pertengahan April menunjukkan 49,5 persen responden menyatakan kondisi ekonomi buruk.
Sementara yang menyatakan baik ada 14,5 persen dan sedang 33,8 persen.
Burhanuddin mengatakan prediksi dari beberapa lembaga mengatakan kuartal pertama kemungkinan masih minus antara 0,1-1 persen, namun hal itu menunjukkan ada perbaikan dibanding akhir 2020.
"Saat Mei 2020, kontraksi ekonomi kita berdasarkan data BPS sebesar 5,32 persen. Jadi kebetulan ada konsistensi antara data opini dengan data BPS," imbuhnya.
Tren ekonomi Indonesia memang membaik, meski masih mengalami kontraksi, namun kontraksi yang terjadi makin lama makin menurun.
- Investasi Triliunan Perlu Kepastian Regulasi, Industri Petrokimia Perlu Perhatian Pemerintah
- Pasar Keuangan Global Makin Tak Pasti, Negara Berkembang Perlu Waspada
- Ini 4 Syarat Mutlak UMKM agar Bisa Naik Kelas
- 250 Asosiasi dan Himpunan Inisiasi Forum Independen Buntut Polemik Kadin Indonesia
- Menko Airlangga Tata Ulang Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Kemenko Perekonomian
- Kemenkop Meluncurkan Logo Baru, Lambang Kebangkitan Koperasi