Kondisi Koalisi Kian Membingungkan, Antara Setengah Hati dan Setengah Mati
Oleh: Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi
jpnn.com - Belakangan ini, jelang pelaksanaan Pemilu 2024, publik disuguhkan dengan manuver dan atraksi politik yang kerap membingungkan.
Akibatnya, pengamat yang bergelar doktor dan kerap wira-wiri di layar kaca kerap keseleo memaparkan hasil pengamatannya.
Sahabat saya yang kader partai juga dibuat bingung, apalagi rakyat.
Kemarin, partainya selalu menggelorakan permusuhan dengan salah seorang sosok bakal calon presiden dan mencapnya sebagai antitesis dari Presiden Jokowi.
Dirinya terkaget-kaget saat elite partainya menyandingkan nama tersebut berpasangan dengan bakal capres unggulannya.
Kolega saya seorang aktivis 1998 yang dulu getol mengkritisi salah seorang figur bakal capres karena tangannya konon dianggap 'berlumuran darah' terkait kasus pelanggaran hak asasi manusia, kini justru kerap memuja-muji dan rela dipecat partainya.
Bahkan dia kini aktif mengampanyekan sosok yang dulunya dianggap lawan.
Dalam berbagai kelas pascasarjana komunikasi politik yang saya ampu, saya kerap berpesan ke mahasiswa agar tidak 'berkerut' ketika melihat perkembangan politik yang terjadi.
Kondisi koalisi partai politik belakangan ini kian membingungkan masyarakat, terkesan antara setengah hati dan setengah mati.
- Menjelang Pelantikan Prabowo-Gibran, MUI Keluarkan 3 Seruan Penting
- 2 Daerah ini Paling Rawan Terjadi Pelanggaran Netralitas ASN
- 19 Anggota DPR Terpilih Mundur Demi Maju Pilkada 2024
- SBY Sebut Prabowo Punya Program Tepat Sasaran
- Polda Banten Belum Tangkap DPO Kasus Pemalsuan Surat, Kompolnas Merespons, Simak
- Bicara Kualitas Pemilu di Hadapan Jokowi, Puan: Apakah Rakyat Memilih Tanpa Paksaan?