Kondisi Masjid Raya Bandung Memprihatinkan, Atap Bocor, Banyak Rembesan Air Hujan

Kondisi Masjid Raya Bandung Memprihatinkan, Atap Bocor, Banyak Rembesan Air Hujan
Terpal berukuran raksasa dipasang di lantai dua Masjid Raya Bandung untuk menampung tetesan air dari kebocoran atap. Foto: Nur Fidhiah Shabrina/JPNN.com

Sementara itu, banyak ember-ember berjejer di beberapa sudut untuk menampung air yang jatuh agar tidak menggenangi lantai dan mengganggu jemaah.

Petugas juga memasang rambu ‘hati-hati licin’ di beberapa titik yang ada tetesan air.

“Sebelumnya yang di ruang utama itu ada kebocoran di atas. Airnya netes ke lantai yang paling dasar yang dipakai salat. Itu cukup mengganggu, tapi karyawan kita itu memang punya inisiatif jadi pakai plastik seperti itu,” kata Ketua DKM Masjid Raya Bandung Ayi Hasyim Ashari saat ditemui di lokasi, Rabu (5/3/2025).

“Itu memang saya akui kurang estetik, tetapi itu efektik dan Alhamdulillah jadi yang di bawah itu tidak terlalu banyak titik bocornya,” lanjutnya.

Ia menerangkan, kebocoran pada atas masjid sudah  terjadi sejak tahun 2020 lalu. Meski awalnya sedikit, namun lama kelamaan kebocoran semakin meluas.

“Makin ke sini memang titik bocor itu makin besar terutama kalau hujannya besar dan lama seperti itu. Kita bisa merasakan tetesan airnya cukup banyak ke lantai ini,” ungkapnya.

Menurut Ayi, kebocoran terjadi karena usia konstruksi masjid yang sudah tua. Seharusnya, dilakukan renovasi khususnya pada bagian atap masjid agar kebocoran bisa diatasi.

"Karena kalau saya lihat sendiri ke atas itu memang ada area yang betonnya itu memang sudah rapuh seperti itu dan kita tidak berani untuk (otak-atik) ya karena tentu beresiko," ujarnya.

Masjid Raya Bandung membutuhkan bantuan pemerintah untuk renovasi atap yang bocor. Kondisi memprihatinkan ini memaksa DKM untuk mengambil langkah darurat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News