Kondisi Pekerja Indonesia di Pabrik Daging yang Pernah Jadi Klaster COVID Australia

Pabrik Midfield Meats Warrnambool memang sempat tutup selama tiga hari akhir Juli lalu, setelah seorang inspektor yang mengunjungi pabrik untuk melakukan pengecekan tahunan, dinyatakan positif COVID-19.
"Seminggu kemudian, ada informasi kalau inspektor tersebut positif. Tapi dengan segera diliburkan dan seluruh karyawan, termasuk saya, dites COVID," kata Heri.
"Selama tiga hari diliburkan sembari menunggu hasil. Setelah diketahui semua hasil tes negatif, [pabrik] kembali beroperasi lagi."

Walau tidak bekerja, Heri tetap mendapatkan tunjangan dari pemerintah, yang melebihi besaran harian gajinya sebagai pekerja lepas.
"Semua karyawan baik casual, full time, dapat [tunjangan] sehari AU$200 (Rp2,1 juta)."
Hal yang sama juga pernah terjadi di tempat kerja Kristiani, yang juga menerima gaji seperti biasa ketika pabriknya ditutup.
"Minggu lalu ada yang kena. Jadi kami dites semua, pabrik tutup satu minggu, dan ketika mulai buka lagi, semuanya diperketat."
Pabrik daging merupakan salah satu sumber penularan COVID-19 atau klaster tempat kerja terbesar di Victoria
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya
- Dunia Hari Ini: Gempa Bumi Berkekuatan 6,2SR Mengguncang Turkiye, 150 Warga Luka-luka
- Tentang Hari Anzac, Peringatan Perjuangan Pasukan Militer Australia
- Dunia Hari Ini: Vatikan Umumkan Tanggal Pemakaman Paus