Kondisi Perempuan Dibunuh Suaminya Sungguh Mengerikan, Ini Faktor Iman
jpnn.com - PANGKALPINANG - Seorang suami di Desa Tempilang Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung, menganiaya istrinya hingga korban meninggal dunia di Desa Tempilang Kabupaten Bangka, Kamis (30/11).
Aksi pembunuhan oleh suami terhadap istrinya dilakukan secara keji dan tidak berprikemanusiaan.
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung prihatin adanya kasus penganiayaan tersebut.
"Kami sangat prihatin dan diharapkan tidak ada lagi kasus seperti ini di Bangka Belitung," kata Asisten Pemerintahan dan Kesra Provinsi Kepulauan Babel Muhammad Soleh seusai sosialisasi pencegahan dan penanganan TPPO di Pangkalpinang, Jumat (1/12).
Lebih lanjut, dia menjelaskan kondisi korban yang sangat memprihatinkan.
"Kejadian di Tempilang ini tidak pantas lagi, di mana perempuan korban penganiayaan ini meninggal dengan kondisi kedua mata buta, kedua tangan patah, wajah dan bagian tubuh lainnya terdapat luka sayatan," kata Soleh.
Dia mengatakan, jika seorang suami sudah tidak suka lagi sama istri, sebaiknya pisah secara baik-baik, jangan melakukan kekerasan hingga penganiayaan, seperti kasus di Desa Tempilang ini.
"Kasus ini penganiayaan berat dan termasuk pembunuhan secara berencana, sehingga pelaku harus dihukum secara berat," katanya.
Kasus pembunuhan: seorang perempuan di Desa Tempilang Kabupaten Bangka, Babel, dibunuh suaminya sendiri. Soleh menyebut ini karena faktor iman.
- Polisi Buru Pelaku Penganiayaan Sopir dan Penumpang Ojol di Cibiru Hilir
- Polisi Kantongi Bukti Rekaman CCTV Dugaan Penganiayaan yang Dilakukan Chandrika Chika
- Konon Chandrika Chika dalam Kondisi Mabuk, Polisi Dalami Motif Dugaan Penganiayaan
- Korban Dugaan Penganiayaan Chandrika Chika Diperiksa Polisi, Begini Kondisinya
- Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Seorang Janda di Lampung Selatan, Ternyata
- Hamili Janda, Cahyo Tak Mau Tanggung Jawab, Hal Keji Terjadi