Kondisi RSUD Soedono Madiun, Ya Ampun, Bikin Sedih

Padahal, lanjutnya, jika mengacu standar pelayanan COVID-19, satu perawat maksimal menangani empat pasien.
"Untuk mengatasi kekurangan itu, kami lakukan mobilisasi atau operan tenaga kesehatan dari unit pelayanan lain ke perawatan COVID-19. Hal itu untuk menutup standar satu banding empat tadi," ujarnya.
Dijelaskan, imbas dari operan tersebut, terdapat unit lain yang terpaksa ditutup atau dikurangi kapasitasnya, seperti ruang infeksius yang saat ini hanya disisakan dua tempat tidur karena sebagian petugasnya dipindahkan untuk penanganan COVID-19.
Terkait keterisian tempat tidur (BOR), katanya, sejauh ini sudah hampir penuh karena pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit tersebut terus bertambah.
"Untuk BOR UGD kami, saat ini mencapai 94 persen, sedangkan untuk di ruang perawatan COVID-19 tanpa alat bantu sudah mencapai 101 persen," kata dia.
Berbagai upaya terus dilakukan manajemen RSUD dr Soedono dalam penanganan COVID-19.
Dwi menambahkan pihaknya saat ini sedang berupaya menambah tempat isolasi lagi, salah satunya dengan memperluas ruang isolasi COVID-19 di UGD.
Ruang UGD secara keseluruhan masih cukup lebar dan memungkinkan untuk ditambah lagi tempat tidur untuk pasien.
Beginilah gambaran kondisi RSUD Soedono Madiun yang mengalami kekurangan tenaga kesehatan untuk menangani pasien COVID-19.
- 295 PPPK Nakes Terima SK Perpanjangan Masa Kerja 5 Tahun
- Soal Lagu Bayar Bayar Bayar, GPA Ungkit Peran Polisi Saat Banjir & Penanganan Covid-19
- Isu COVID & Lab Wuhan Mencuat Lagi, China Gercep Membela Diri
- Bersama Kemenkes, HDI Perkuat Dukungan bagi Tenaga Kesehatan
- Sidang Tuntutan Korupsi APD Covid-19 di Sumut Ditunda, Ini Masalahnya
- Trump Bikin Gebrakan Hari Pertama, Langsung Teken Keppres agar AS Keluar dari WHO