Kondisi Terkini Afrika Selatan, Tempat Kelahiran Varian Omicron

Afsel telah sepenuhnya memvaksinasi sekitar 38 persen orang dewasa, atau lebih banyak daripada di banyak negara Afrika lainnya, tetapi jauh dari target akhir tahun pemerintah.
Baru-baru ini, Afsel menunda beberapa pengiriman vaksin karena kelebihan pasokan akibat laju vaksinasi yang melambat.
Wakil Direktur Jenderal Departemen Kesehatan Afsel, Nicholas Crisp, mengatakan bahwa suntikan penguat (booster) vaksin Pfizer-BioNTech akan tersedia untuk orang-orang, enam bulan setelah mereka menerima dosis kedua.
Booster Johnson & Johnson, yang sudah tersedia untuk petugas kesehatan dalam studi penelitian, akan segera diluncurkan bagi kelompok masyarakat lainnya.
Crisp membantah bahwa menawarkan booster adalah cara untuk menghabiskan stok vaksin.
"Kami tidak perlu mengonsumsi vaksin. Itu mahal dan kami hanya akan menggunakan vaksin jika ada alasan untuk melakukannya," ujar dia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar booster diberikan kepada orang-orang yang kekebalannya terganggu atau telah menerima vaksin COVID-19 yang tidak aktif untuk melindungi dari penurunan kekebalan.
Namun, WHO menegaskan bahwa pemberian dosis utama harus menjadi prioritas mengingat tingkat vaksinasi masih sangat rendah di banyak negara berkembang.
Sebuah studi kecil dari lembaga penelitian Afrika Selatan minggu ini menunjukkan bahwa Omicron memiliki peluang lumayan menembus antibodi hasil dua dosis valsin Pfizer
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di Afrika Selatan, 12 Orang Tewas
- Soal Lagu Bayar Bayar Bayar, GPA Ungkit Peran Polisi Saat Banjir & Penanganan Covid-19
- Isu COVID & Lab Wuhan Mencuat Lagi, China Gercep Membela Diri
- Sidang Tuntutan Korupsi APD Covid-19 di Sumut Ditunda, Ini Masalahnya
- Trump Bikin Gebrakan Hari Pertama, Langsung Teken Keppres agar AS Keluar dari WHO
- Kasus Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Ada yang Anak-anak