Kondisi Warga Indonesia di Kota-kota Dunia dengan Jumlah Kasus Virus Corona Tertinggi

Kondisi Warga Indonesia di Kota-kota Dunia dengan Jumlah Kasus Virus Corona Tertinggi
Marlina mengaku jika keluarganya lebih memanfaatkan waktu bersama di rumah, ketimbang dipenuhi rasa ketakutan akibat pemberitaan di media. (Koleksi pribadi)

Sebelum Spanyol, Italia sempat menjadi pusat penyebaran virus corona di daratan Eropa, dengan jumlah pasien COVID-19 yang meninggal 23.000 dari 178.000 kasus virus corona, hingga akhir pekan kemarin (19/04).

Marlina Cordioli, asal Bandung yang akrab dipanggil Inna, sudah tinggal di Italia selama 10 tahun, tepatnya di kota Verona, bagian Italia utara.

Inna mengatakan ia bersama suami dan anaknya, yang berusia 1,5 tahun, sudah tinggal di rumah sejak awal Maret lalu.

"Benar-benar seperti mimpi rasanya, karena awalnya kita melihat apa yang terjadi di Wuhan, tapi kini di rumah sendiri, di negara yang kita tinggali," kata Inna kepada Erwin Renaldi dari ABC Indonesia.

Sejak pertama kali Italia memberlakukan 'lockdown', Inna mengatakan perekonomian benar-benar menjadi kacau. Banyak aktivitas bisnis yang terhenti, hanya supermarket dan apotek yang bisa dikunjungi warga.

Menurut Inna, kekhawatiran soal pandemi virus corona di Italia semakin ia rasakan setelah melihat berita-berita di media.

"Benar-benar mempengaruhi secara psikologis, akhirnya kami memutuskan untuk tidak melihat TV lagi dan pernah tiga minggu tidak mengecek sosial media," ujarnya.

Inna memilih untuk menghabiskan waktunya di rumah dengan hal-hal yang lebih positif untuk menghilangkan stress yang dirasakannya.

Warga Indonesia yang tinggal di negara-negara dengan ratusan ribu kasus virus corona tidak hanya merasa khawatir soal kesehatan mereka

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News