Konferensi Bandung-Belgrade-Havana Hasilkan Belasan Rekomendasi untuk Indonesia
Rekomendasi kesepuluh dari konferensi kemudian menyinggung isu di bidang tata dunia soal imaginasi dan pemikiran berdasarkan Bandung Spirit.
Sementara itu, hasil rekomendasi di bidang ekologi membahas perlunya mitigasi terhadap kerusakan dan ditetapkan prinsip-prinsip perancangan lingkungan dan perkotaan yang berdasarkan atas kebutuhan setempat.
"Pembangunan habitat yang berkelanjutan perlu menata ulang hubungan desa-kota dan memberikan prioritas bagi pembangunan perdesaan,” ujar Khudori.
Selanjutnya, konferensi menilai kolonialisme, neo-kolonialisme, dan imperialisme Barat masih bercokol di negara-negara Asia, Afrika serta Amerika Latin.
Dari situ, konferensi merekomendasikan tentang penggalangan kekuatan di negara-negara Asia, Afrika, serta Amerika Latin mengakhiri kolonialisme, neokolonialisme, dan imperialisme.
Selanjutnya, Konferensi Bandung-Belgrade-Havana Inter and Trans Disciplinary menyebut perang masih terjadi di Afrika, Asia, Amerika maupun Eropa.
Peperangan tidak hanya terjadi secara fisik, tetapi juga secara virtual, digital, media sosial, dan ekonomi.
Terkait perang yang terjadi di Ukraina, konferensi merekomendasikan perlunya kampanye kuat untuk menghentikan kontak senjata karena berpotensi menghasilkan krisis multidimensi.
Konferensi Bandung-Belgrade-Havana Inter and Trans Disciplinary menghasilkan belasan rekomendasi yang ditujukan untuk Pemerintah RI
- Digitalisasi untuk Mendorong Pengembangan Pariwisata Indonesia Perlu Dilakukan
- Universitas Bakrie Jadi Jembatan Pengembangan Industri Halal Antara Indonesia dan Filipina
- Tokoh Masyarakat Hingga Akademisi Sebut Arinal Membawa Perubahan di Lampung
- PKN Membantu Pemerintah untuk Mengentaskan Masalah Stunting
- Agung Wicaksono Tawarkan 3 Pilar Utama untuk Wujudkan Visi 'ITB 2030'
- Akademisi Ini Sebut Tak Ada Intervensi Presiden di Pilkada 2024