Konferensi BUiLD 2023: Peran Penting Perguruan Tinggi Membangun Masyarakat Tahan Bencana

Semuanya berubah dan itu berdampak langsung pada seluruh aspek kehidupan manusia. Dalam kondisi yang semacam ini, kata dia, perguruan tinggi dan dunia akademik perlu berkontribusi.
“Di antaranya, dengan mengembangkan dan menerapkan program-program yang memberikan nilai tambah nyata lewat berbagai inisiatif yang terkait manajemen risiko,” ucap Rubens.
Kontribusi lainnya adalah dengan mengembangkan berbagai konsep dan program yang akan dibutuhkan pada masa mendatang.
Direktur Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Udrekh menekankan pentingnya resiliensi yang berkelanjutan. Menurut dia resiliensi berkelanjutan merupakan gagasan yang tengah dibangun Indonesia melalui Rencana Induk Penanggulangan Bencana 2045 dengan visi Indonesia Tangguh Bencana.
Udrekh memaparkan perubahan dunia yang begitu cepat pada saat ini akan mengakibatkan makin banyaknya ragam bencana.
“Peran perguruan tinggi dengan risetnya menjadi sangat penting bagi terciptanya kebijakan dan strategi berbasis pengetahuan,” jelasnya.
Sementara, Rahmawati Husein, anggota dewan pakar Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) yang juga kepala Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pengurus Pusat Aisyiyah memaparkan peran organisasi keagamaan, seperti Muhammadiyah dan organisasi sayapnya.
Peran tersebut dilakukan sejak sebelum terjadinya bencana, saat bencana, dan sesudahnya. Penanganan tersebut juga melibatkan institusi lainnya yang dikelola Muhammadiyah.
Konferensi BUiLD 2023 membahas peran penting perguruan tinggi dalam membangun masyarakat tahan bencana
- Gunung Gede dalam Pengawasan BPBD Cianjur, Ada Apa?
- Ketua Yayasan Buka Suara Soal Kisruh Internal Universitas Malahayati Lampung
- Mendiktisaintek Bertemu Wakil Menteri Rusia, Hasilnya Ini
- BNPB Pastikan Video Erupsi Gunung Gede Hoaks
- Pemkab Sumedang Siapkan Solusi Permanen Atasi Banjir Lumpur di Dusun Bakom Cisitu
- Korban Tewas Gempa Myanmar Mencapai 2.700 Orang, BNPB Beri Info soal WNI