Konferensi Jurnalisme Data dan Komputasi Pertama di Asia Tenggara Resmi Digelar Hari Ini
jpnn.com, JAKARTA - Data and Computational Journalism Conference Indonesia (DCJ-CI) 2022 resmi digelar, Rabu (27/7). Ini merupakan konferensi jurnalisme data yang kali pertama digelar di Indonesia dan Asia Tenggara.
Konferensi yang digelar hingga Sabtu (30/7) di Universitas Multimedia Nusantara itu untuk mempopulerkan jurnalisme data dan komputasi di kalangan jurnalis, mahasiswa serta dosen jurnalistik di seluruh Indonesia.
Konferensi itu juga mengundang puluhan ahli dan praktisi di bidang jurnalisme data dan komputasi.
Project Officer Data and Computational Journalism Conference Indonesia Utami Diah Kusumawati mengatakan, DJC-CI bertujuan untuk membekali jurnalis dengan keahlian dan pengetahuan terkini demi mencegah terjadinya disinformasi khusus di era digital.
"Konferensi jurnalisme data dan komputasi ini mempertemukan para ahli jurnalistik data dari Amerika Serikat, Indonesia dan negara-negara lain," ujar Utami di Universitas Multimedia Nusantara, Kabupaten Tangerang, Rabu (27/7).
Menurut dia, 2022 ini menjadi tahun ketiga pelaksanaan pelatihan jurnalisme data dan rangkaian puncak dari delapan pelatihan di berbagai provinsi di Indonesia.
Juru Bicara Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Michael Quinlan juga mendukung penuh konferensi tersebut.
"DCJ-CI 2022 diharapkan membagikan praktik terbaik tentang jurnalisme data, mengeksplorasi teknologi baru yang berkembang," tutur Michael.
Data and Computational Journalism Conference Indonesia (DCJ-CI) 2022 resmi digelar untuk pertama kalinya di Indonesia dan di Asia Tenggara pada Rabu (27/7).
- Dukung UKM Korea di Asia Tenggara, Kosme Resmikan Global Business Center Jakarta
- 44 Pemimpin Muda Asia Tenggara Berkumpul Dalam AYF 2024
- Bali Jadi Destinasi Utama Wisata Medis Estetika di Asia Tenggara
- Good Doctor Terima Pendanaan Baru dari WhiteCoat, Perkuat Kolaborasi di Asia Tenggara
- Konferensi Internasional ICISS 2024 Bahas Integrasi Data & AI untuk Keberkelanjutan
- Produsen Alat Berat Ini Sebut Indonesia Pasar Paling Penting di Asia Tenggara